Ini Penampakan Fosil Gigi Hiu Megalodon, Bagian dalam seperti Gergaji, Tajam seperti Pedang

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, MAJALENGKA – Fosil gigi hiu megalodon Majalengka, perlu penelitian lebih lanjut. Namun dari ciri-ciri fisiknya, benda purbakala itu memiliki bentuk mirip dengan gigi hewan besar.

Ketua Group Madjalengka Baheula (Grumala), Nana Rohmana yang melakukan observasi melihat beberapa indikasi yang mengarah ke fosil gigi hiu Megalodon yang ditemukan di Desa Nunuk Baru, Kabupaten Majalengka.

Fosil hiu megalodon Majalengka itu, pada bagian dalam memiliki bentuk seperti sisir yang tajam. Sementara bagian luarnya bila dipegang masih terasa tajam, layaknya pedang.

“Ini kalau dipegang seperti sisir kerep,” kata Nana yang memegang tekstur pada bagian dalam fosil itu.

“Nah yang ini kalau dipegang tajam. Nggak kebayang kalau kita diterkam gigi seperti ini,” ungkap dia, sembari memegang bagian terluar dari fosil berwarna hitam itu.

Di Desa Nunuk Baru, selain gigi hiu megalodon itu, juga didapat fosil lain seperti batu karang dan benda laut.

Rangkaian temuan itu, menjadi indikasi bahwa Kabupaten Majalengka dahulunya adalah laut dalam.

Penemu fosil tersebut adalah Ekbang Pemdes Nunuk Baru, Yanto. Dia mengaku tidak menduga bakal mendapatkan temuan itu.

“Ini katanya mirip gigi hiu purba. Ditemukan di tebing cadas seminggu yang lalu,” kata Yanto, kepada Radar Majalengka.

Saat menemukan benda kehitaman dan mengkilap itu, dia kemudian mencongkel.

Diharapkan temuan ini dapat diteliti lebih lanjut untuk mengetahui apakah benar fosil itu gigi megalodon atau bukan.

Sebagai informasi, dalam catatan ilmiah, hiu megalodon merupakan salah satu hewan air terbesar di laut.

Hewa purba ini diperkirakan hidup di lautan pada 20 juta sampai dengan 3,6 juta tahun yang lalu di era miosen dan pliosen.

Ukuran ikan ini sangat besar, karena panjangnya mencapai 18 meter.

Tidak hanya panjang, hiu ini memiliki bobot luar biasa berat. Bahkan delapan kali lebih berat dari seekor gajah.

Menurut Ecnycloaedia Britannica, bobot megalodon bisa mencapai 65 ton. (yud/ono)