JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, MUARABULIAN – Dikominfo Batanghari meluncurkan aplikasi layanan isolasi mandiri (Isoman) bagi warga terpapar Covid-19. Dari laman www.lapordiri.batangharikab.go.id tersebut, pemkab dan tim kesehatan lebih mudah membuat memberikan tindakan medis atau bantuan lainnya kepada warga yang tengah isoman.
Secara teknis pasien warga melaksanakan isoman akan mengisi identitas lengkap dengan nomor telepon serta keluhan medisnya apa. Nanti akan ada petugas dari Puskesmas terdekat akan mencoba menghubungi dan akan melaksanakan pengecekan secara berkala.
“Aplikasi isoman dibuat untuk mempermudah mendata warga yang sendang menjalani isolasi mandiri dan isolasi terpadu. Sehingga angka terkonfirmasi dengan mudah diketahui dan tindak medis dan tindakan lainnya, seperti memberikan bantuan pun lebih cepat,” jelas Kadis Kominfo Batanghari Amir Hamzah, kemarin.
Sejak diluncurkan, apalikasi Isoman ini dikelola Dinas Kesehatan sebagai garda terdepan penanganan Covid-19. Ada banyak manfaat yang bida dibadapatkan warga yang tengah isoman.
Warga akan diberikan informasi bagaimana syarat menjalani isolasi mandiri. Sehingga mengurangi potensi kematian karena tindakan medis terlambat.
“Kalau sudah lapor diri, maka secara berkala tenaga medis mengecek kondisi pasien atau warga tersebut,” tegasnya.
Aplikasi ini bertujuan agar warga yang sudah mengeathui gejala-gejala covid-19, seperti mengalami demam atau kedinginan, batuk, sesak napas atau kesulitan bernapas, kelelahan, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala, gangguan pada indra perasa dan penciuman, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau meler, mual atau muntah, dan diare.
Gejala-gejala tersebut harus diwaspadai dengan kontrol kesehatan di pusat pelayanan kesehatan. “Aplikasi ini membatasi warga agar tidak berinteraksi dan mendeteksi secara dini penyebarannya dan mengontrol warga menjalani isolasi mandiri dengan protokol kesehatan, sehingga dapat menekan jumlah fatal akibat isoman yang tidak sesuai medis,” tegasnya.
Dari data Satgas Covid-19 Batanghari, per 30 Agustus 2021, tercatat 123 pasien menjalani isolasi mandiri.
Kepala Dinas Kesehatan Batanghari dr Elfie Yennie, menjelaskan, warga yang belum dapat mengakses aplikasi Isoman, bisa berkoordinasi ke Puskesmas terdekat.
Mengingat ada beberapa wilayah tidak terjangkau aplikasi, karena jaringan internet, warga yang suspek Covid-19 bisa melaporkan ke Puskesmas dengan mematuhi prokes atau melalui RT.
“Kalau tidak dapat menggunakan aplikasi, bisa melapor isolasi mandiri ke Puskesmas terdekat. Untuk menghindari penyebaran, laporkan ke RT dan diteruskan ke pusat pelayanan kesehatan. Selanjutnya tim medis akan melakukan kontrol dan mengambil tindakan medis secara berkala,” tandasnya.
Reza, tokoh Pemuda Batanghari, menyambut baik aplikasi Isoman milik pemerintah Batanghari. Aplikasi itu memiliki nilai manfaat besar dalam percepatan penanganan medis warga terkonfirmasi Covid-19.
“Kita memang membutuhkan aplikasi yang langsung terkoneksi dengan tenaga kesehatan. Sehingga tindakan medis cepat diberikan. Namun demikian, saya mengimbau agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan (prokes) dalam berkativitas. Menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, serta tidak berkerumun. Prokes salah satu penangkal, sebelum terjangkit,” tandasnya. (ira)