"Jadi kalau kita berbuat sesuatu, harus ada referensi hidup. Nggak bisa dengan kebijakan kita sendiri," tukasnya."Boleh mengkritisi, tetapi dengan akhlak, dengan sopan santun, dengan cara yang lemah lembut. Apalagi Presiden kita Islam, Menteri Agama kita Islam, mayoritas agama Islam. Alasan kita apa, perang sama siapa? Aneh bin ajaib," tuturnya.(*/tav)
Artikel ini telah tayang di fin.co.id dengan judul Habib Baagil: Saya Minta Maaf, Bukan Islam yang Salah, tapi Kami yang Tak Bisa Cerminkan Akhlak Rasulullah