Dalam unggahan terverifikasi di media sosial, para pejabat mengklaim para ibu dapat melakukan perjalanan ke ibu kota Ukraina itu dari Rusia untuk menjemputnya dari kamp tawanan.
Baca Juga: Salut, Singapura Ambil Bagian Ikut Beri Sanksi ke Rusia
Baca Juga: Belum Ada Tanda Perdamaian, Yuk Simak Kekuatan Militer Rusia Vs Ukraina
"Diputuskan untuk memberikan tentara Rusia yang ditangkap kepada ibu mereka jika mereka datang ke Ukraina, ke Kyiv untuk mereka," bunyinya.
Kementerian memberikan alamat email dan nomor telepon yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah seorang tentara 'ditahan atau telah meninggal'.
Jika mereka ingin menjemput anak itu, mereka harus pergi ke Kaliningrad atau Minsk di Belarusia sebelum naik taksi ke perbatasan Polandia di mana mereka kemudian dapat diantar ke titik serah terima.
Seorang pejabat menulis: 'Kami orang Ukraina, tidak seperti fasis Putin, tidak melawan ibu dan anak-anak tawanan mereka. Kami menunggu Anda di Kyiv!'
Baca Juga: Ngeri! Vladimir Putin Perintahkan Kekuatan Nuklir Siaga Penuh
Laporan menunjukkan bahwa banyak pasukan Rusia yang lelah dan terdemoralisasi melarikan diri dari pertempuran atau menyerah ke Ukraina.
Diyakini pasukan Putin mulai kehabisan makanan dan bahan bakar, dengan beberapa melakukan penjarahan, sementara yang lain bahkan dilaporkan menyabotase peralatan militer mereka sendiri dalam upaya untuk keluar dari perang.
Pesan radio yang disadap menunjukkan pasukan tidak mematuhi perintah dari Moskow untuk menyerang kota-kota Ukraina, dan mengeluh tentang kehabisan makanan dan bahan bakar.
Di media sosial bermunculan banyak video rekaman yang menunjukkan tawanan perang Rusia menangis dan mengaku bahwa mereka tidak tahu bahwa mereka dikirim ke zona perang bukannya sebagai penjaga perdamaian.
Baca Juga: Sebut Pelanggaran HAM pada Konflik Rusia-Ukraina, Ini Kata Sekjen PBB Antonio
Baca Juga: Presiden Rusia Minta Siapkan Nuklir Untuk Serang Ukraina
'Ini bukan perang kita. Para ibu dan istri, kumpulkan suamimu. Tidak perlu berada di sini," kata seorang tentara yang terluka yang duduk di depan sebuah bendera Ukraina yang direkam.(*)