Bahkan pada Minggu 27 Februari 2022 kemarin, juga terjadi protes anti perang oleh warga Rusia di kota-kota besar seperti Moscow dan Saint Petersburg.
Sanksi keuangan yang dijatuhkan negara-negara- Amerika Serikat (AS), Uni Eropa (UE), hingga Jepang, Singapura- kepada Rusia mulai terasa. Hal ini dibuktikan dengan kejatuhan mata uang rubel dan juga kenaikan suku bunga yang tinggi.
Baca Juga: Belum Ada Tanda Perdamaian, Yuk Simak Kekuatan Militer Rusia Vs Ukraina
Pada perdagangan Senin 28 Februari 2022 waktu setempat, mata uang rubel terus tergerus bila dibandingkan dengan dollar Amerika Serikat (AS). Bahkan, rubel dilaporkan ambruk hingga 30 persen terhadap dollar dan secara year-on-year (yoy), ditutup dengan pelemahan hingga 28 persen terhadap dollar.(*)
Artikel ini telah tayang di fin.co.id, dengan judul Sanksi Ekonomi Bagi Rusia 'Makan Korban', WNI Tak Bisa Tarik Uang hingga Harga Makanan Melonjak