Vaksin Mulai Terbatas

Kamis 26-08-2021,09:22 WIB

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAMBI – Belakangan, warga di Kota Jambi banyak mengeluh kesulitan untuk mendapatkan pelayanan vaksin di sejumlah Puskesmas. Rupanya, saat ini kondisi vaksin di Kota Jambi, mulai terbatas. Khususnya pelayanan vaksin dosis pertama.

Wali Kota Jambi, Syarif Fasha mengatakan, vaksin yang ada Dinkes Kota Jambi hanya ada 300 vial. Vaksin tersebut akan digunakan untuk vaksin dosis kedua.

"Kita memang sedang mengurangi vaksin, karena dropping dari provinsi berkurang. Petugas kesehatan juga kita tempatkan di pos-pos penyekatan," kata dia, Rabu (25/8).

Lanjutnya, kemungkinan vaksin akan kembali berjalan setelah pemberlakuan PPKM. "Untuk vaksin dosis kedua memang sudah di standby-kan, untuk yang  dosis pertama memang droppingnya sudah terbatas," jelasnya.

Untuk realisasi vaksinasi dosis pertama di Kota Jambi sampai dengan Senin (23/8) lalu, sudah mencapai 51 persen lebih. "Sudah di angka 200 ribu lebih, mungkin 230 ribu sampai 235 ribu. Untuk dosis kedua sudah di angka 32 persen," katanya.

Fasha menambahkan, pihaknya sudah mengusulkan kepada Gubernur Jambi, Al Haris dan Forkompimda Provinsi, agar Kota Jambi menjadi pilot project vaksinasi. "Kalau bisa Provinsi Jambi ini ada satu wilayah yang mencapai herd immunity. Herd immunity adalah kekebalan masyarakat yang mencapai 70 persen. Kami tawarkan Kota Jambi," jelasnya.

Menurutnya, jika vaksin dibagikan ke seluruh daerah tapi tidak maksimal, lebih baik ditahan dulu. “Dibagikan seperlunya, tapi full kan dulu ke Kota Jambi,” timpalnya. Jika Kota Jambi sudah mencapai 70 persen baik dosis pertama dan kedua, baru ke kabupaten/kota. “Seperti Muarojambi, Batanghari, Tanjab Barat dan lainnya. Jadi kita bisa fokus. Tapi kalau seperti ini kondisinya, sulit kita akan mencapai Herd immunity, saat ini Kota Jambi sudah kehabisan vaksin dan perlu didrop lagi, jadi saya minta juga untuk di kota Jambi ditambah lagi, supaya kita cepat mencapai herd immunity," tambahnya. 

Pihaknya juga mengusulkan ke Gubernur supaya menguatkan instruksi kuota testing kepada kabupaten/kota. "Misalnya Kota Jambi 300 testing per hari, kabupaten lain 400 testing per hari. Yang penting ada kuota testing, jadi nanti akan terlihat dampak fluktuasi dari Covid-19  ini," pungkasnya.

Terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Raflizar mengatakan wajar bila pasokan vaksin di Kota Jambi cepat habis. Pasalnya banyaknya sentral dalam pelaksanaan vaskinasi yang lebih banyak.

“Kalau mereka minta akan kami kasih. Kita alokasikan dulu vaksin dari daerah lain yang serapannya masih sedikit, jadi jika di daerah lainnya masih banyak vaksin, bisa kita pakai kita berikan ke Kota Jambi,” kata dia.

Lanjutnya, di Kota Jambi tak hanya pemerintahan yang melakukan vaksinasi, salah satunya seperti Polda Jambi, Korem 042/Gapu dan beberapa komunitas lainnya. Sehingga dengan demikian vaksin yang diberikan ke Kota Jambi cepat terealisasi.

“Ini tak menjadi persoalan, karena jika vaksin kita habis, maka kita langsung mendapat vaksin lagi langsung dari pusat,” tambahnya. Raflizar menyebutkan, saat ini jatah vaksinasi di Kabupaten kota ditentukan oleh pemerintah pusat langsung. Dinas Kesehatan Provinsi Jambi langsung mendistribusikan sesuai dengan kuota yang terdata di pusat.

“Jadi kita hanya mendistribusikannya saja, kalau untuk kuotanya pemerintah pusat melihat realisasi vaksin di kabupaten kota yang kita krimkan melalui aplikasi itu,” tandasnya. (zen/slt/rib)

Tags :
Kategori :

Terkait