JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Permintaan damai dari konflik Rusia dan Ukraina sepertinya batal. Belum ada kesepakatan dari Ukraina yang menolak damai.
Presiden Rusia Vladimir Putin juga telah memberikan peringatan keras kepada negara-negara Barat dengan tindakan di Ukraina.
Peringatan Presiden Rusia Vladimir Putin akan memberikan konsekuensi yang belum dilihat dan dirasakan oleh negara-negara itu.
Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh AS dan sekutunya mengabaikan permintaan untuk mencegah Ukraina bergabung dengan Nato.
BACA JUGA: Survei SMRC: Ganjar Pranowo di Atas, Prabowo Kedua, Anies Ketiga
BACA JUGA: Konflik Rusia-Ukraina Bikin Harga Minyak Melambung, Harga BBM Bakal Naik?
Presiden Rusia Vladimir Putin mengerahkan senjata nuklir untuk melawan musuh-musuhnya. Ini memicu kekhawatiran.
"Pasukan nuklir Rusia untuk siaga," kata Putin, Senin 28 Februari 2022.
Nuklir yang telah disiapkan Rusia termasuk rudal Balistik antar benua, atau ICBM. Nuklir jenis ini memiliki kemampuan perjalanan ribuan mil.
Rusia memang memiliki ribuan senjata nuklir, termasuk Amerika Serikat.
BACA JUGA: Soal Pesawat Lion JT-607 Rute Jambi-Jakarta yang Gagal Terbang, Ini Penjelasan Maskapai
Rusia tercatat memiliki 6.257 senjata nuklir, sementara Amerika Serikat sebanyak 5.550 senjata Nuklir
Kemudian, Inggris memiliki 225, Prancis 290, China 350, Israel 90, Pakistan 165, India 156 dan Korea Utara 40. Sementara, Ukraina tidak memiliki senjata nuklir.
Pasca berakhirnya Perang Dingin pada tahun 1991 dan pecahnya Uni Soviet termasuk Ukraina yang menjadi bagiannya, sejumlah besar nuklir ditinggalkan di Ukraina oleh Moskow.