Menjadi Kepala Badan Meteorologi Klimatolgi dan Geofisikan, bukanlah cita-cita Ibnu Sulistyo sejak kecil. Namun, takdir berkata lain, dirinya kita memimpin BMKG Provinsi Jambi.
Cita-cita Ibnu sejak kecil, adalah menjadi apoteker. Namun, cita-citanya ini bertentangan dengan keinginan orangtuanya.
“Cita-cita saya menjadi apoteker, saya sangat ingin sekali, tapi cita-cita itu pupus,” kata dia.
Saat itu, kedua orangtua Ibnu menginginkan anaknya untuk sekolah kedinasan. Sebagai anak yang berbakti kepada orangtua, Ibnu berkeyakinan semua keinginan orangtua adalah yang terbaik. Dengan demikian, dia bertekad mengubur keinginannya menjadi apoteker.
“Akhirnya saya coba cari sekolah itu dan mengikuti seleksi,” katanya.
Kala itu, dia mencoba sekolah kedinasan di DKI Jakarta dengan pendidikan Diploma III Akademi Meteorologi Geofisika (AMG) tahun 1993. Untuk mencapai itu, dia harus melewati tahap seleksi yang dibuka di setiap provinsi. Dia mengikuti seleksi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Sekali tes, Ibnu langsung dinyatakan lulus pada tahun 1996.
“Sehingga setelah dinyatakan lulus, saya merantau ke DKI Jakarta, awalnya saya tidak tahu apa-apa tentang meteorologi dan geofisika ini,” sebutnya.
Menjalani apa yang bukan keinginan ini, cukup berat baginya. Namun atas ridho dan kedua orangtuanya yang mendoakannya, semua tantangan bisa dihadapi dengan baik. Karirnya pun berjalan, hingga saat ini, Ibnu dipervaya memimpin BMKG Provinsi Jambi. (slt/enn)