JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAMBI – Penyekatan batas Kota Jambi di hari pertama, dinilai Gubernur Jambi Al Haris masih ada kekurangan. Sosialisasi perlu ditingkatkan. Pasalnya, masih banyak yang kaget, kemudian belum ada vaksinasi di pos penyekatan.
“Makanya di hari pertama ini juga bisa menjadi hari sosialisasi pengetatan di Kota Jambi,” kata Al Haris, Senin (23/8).
Kemudian, juga ada beberapa hal yang harus diperbaiki, seperti kekurangan tenda dan belum adanya vaksinasi. “Jangan hanya antigen saja. Saya tadi juga sudah sampaikan kepada pak Wali dan pak Kapolda, agar tiap titik penyekatan itu ada vaksinasi juga. Jadi orang yang belum punya kartu vaksin, langsung divaksin,” sebutnya.
Dia menjamin untuk ketersedian vaksin, asalkan realisasi atau serapan vaksin tersebut dapat dilakukan dengan baik. “Kalau habis, langsung kita kirim, soal vaksin jangan khawatir,” tambahnya.
Haris juga meminta kepada kabupaten penyanggah, seperti Kabupaten Muarojambi juga harus melakukan penyekatan. Sehingga penyekatan PPKM level IV di Kota Jambi ini berhasil. Sehingga angka Covid-19 turun. Namun, apabila dalam tujuh hari masih belum ada penurunan kasus di Kota Jambi, maka bisa saja penyekatan ini diperpanjang.
“Karena di Kota Jambi masih banyak orang yang beraktivitas di luar rumah dan menimbulkan kerumunan. Sementara harapan kita itu, masyarakat mengurangi mobilitas dengan adanya penyekatan ini,” jelasnya.
Penyekatan ini merupakan hal pertama kali dilakukan, khususnya di wilayah Sumatera. “Kita berharap ini bisa menjadi cara baru untuk menekan angka kasus Covid-19,” sebutnya.
Sementara itu, Walikota Jambi Syarif Fasha menargetkan, dalam satu minggu kedepan kasus Covid-19 di Kota Jambi menjadi nol persen. Untuk per Senin (23/8) ini, dirinya meminta agar semua spesimen sudah dikeluarkan. Sehingga dalam satu minggu kedepan tinggal proses penyembuhan saja.
“Kami inginnyo nol persen, sehingga dalam tujuh hari kedepan tak ada kasus lagi,” kata dia. Kata dia, semua pasien yang ada di rumah sakit dan di tempat isolasi mandiri yang disiapkan pemerintah dan mandiri di rumah akan sembuh. “Karena kita sudah minta sampelnya untuk dikeluarkan semua, sehingga kita lihat untuk seminggu ke depannya,” sebutnya.
Selain itu, dirinya juga akan mengadakan vaksinasi di setiap posko penyekatan yang ada di pintu masuk Kota Jambi. “Siapapun dan warga manapun kita vaksin, jadi mereka bisa vaksin juga untuk yang belum vaksin,” ungkapnya.
Dari pantauan di lapangan, saat peninjaun di posko penyekatan yang dilakukan, semua kendaraan yang melintas dihentikan untuk dilakukan pemeriksaan. seperti vaksin atau antigen, PCR dan atau syarat lainnya.
Jika mereka tak ada kepentingan yang mendesak, maka mereka diminta untuk putar balik. Tak hanya di pintu masuk saja, di dalam Kota Jambi sendiri juga dlakukan penyekatan untuk membatasi mobilitas di Kota Jambi. (slt)