JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Invasi Rusia ke Ukraina, menimbulkan banyak reaksi. Mata dunia saat ini tertuju ke sana. Nah, Meta Platforms Inc rupanya ikut bereaksi.
Mereka melarang media milik negara Rusia menghasilkan uang dari konten di platform mana pun, milik raksasa jejaring sosial tersebut.
Tak hanya itu. Meta juga melarang media milik negara Rusia untuk memasang iklan.
"Kami juga terus memberikan label pada media tambahan miliki negara Rusia. Perubahan ini sudah mulai berlaku dan akan terus berlangsung selama akhir pekan," kata kepala kebijakan keamanan di Meta, Nathaniel Gleicher, seperti dikutip fin.co.id.
BACA JUGA: Hati-hati! Bukannya Sehat, Ini 5 Efek Samping Konsumsi Jahe Berlebihan
BACA JUGA: Hasil Rayo Valecano vs Real Madrid, Karim Benzema Menangkan Los Blancos 0-1
"Kami sekarang melarang media milik negara Rusia memasang iklan atau monetisasi di platform mana pun milik kami di seluruh dunia," sambung Gleicher, Minggu, 27 Februari 2022.
Menyusul invasi Rusia ke Ukraina, Facebook, salah satu platform milik Meta, meluncurkan fitur keamanan ekstra. Ini dilakukan, agar para pengguna Facebook di Ukraina bisa melindungi akun mereka.
Dalam fitur keamanan itu, para pengguna di Ukraina bisa mengunci akun supaya orang lain yang tidak berteman dengan mereka tidak bisa melihat aktivitas di platform tersebut.
Twitter, setelah invasi Rusia, juga ikut bereaksi. Mereka membagikan cara mengamankan hingga mematikan akun.
BACA JUGA: Hasil Pertandingan Everton vs Man City: The Citizens Menang Tipis 0-1
BACA JUGA: 5 Manfaat Minum Air Lemon, Bisa Cegah Batu Ginjal
Jaringan internet di Ukraina terganggu setelah invasi Rusia terutama di wilayah selatan dan timur, dua wilayah yang mendapat serangan terberat.
Koneksi dari GigaTrans, penyedia jasa internet terbesar di Ukraina, turun sekitar 20 persen dari biasanya, menurut pantauan NetBlocks. Intenret GigaTrans kembali membaik pada Jumat 25 Februari 2022, pagi waktu setempat, dikutip dari Reuters, Minggu.
Direktur NetBlocks Alp Toker mengatakan koneksi internet di Ukraina saat ini berada di angka 87 persen dibandingkan biasanya.