172,994 Hektare Lahan Terbakar

172,994 Hektare Lahan Terbakar

JAMBI-INDEPENENT.CO.ID, JAMBI - Tahun ini, diperkiraan karhutla di Provinsi Jambi tak separah tahun 2020 lalu. Pasalnya, sepanjang tahun ini baru 172,994 hektare lahan yang terbakar.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Bachyuni mengatakan, tingkat kebakaran hutan Di Jambi masih minim. Ini karena masih adanya hujan di musim kemarau, kemudian hari tanpa hujan yang tak berkepanjangan.

Kata dia, situasi saat ini di Provinsi Jambi paling lama hanya tujuh sampai delapan hari tanpa hujan, selanjutnya di hari ke sembilan terjadi hujan. Sehingga lahan yang semula kering, karena hujan menjadi lembab kembali.

"Mudah-mudahan tak lebih parah dari tahun lalu, tapi tetap kita waspada," kata dia, Rabu (11/8).

Lanjutnya, dengan masih adanya hujan di Provinsi Jambi, munculnya titik api di Provinsi Jambi masih dapat diatasi dengan baik. Sehingga petugas di lapangan lebih mudah dalam melaksanakan tugasnya.

"Kalau ada titik api mereka yang langsung memadamkan, sehingga tak terlalu besar," tambahnya.

Kemudian, tak memungkiri dalam beberapa hari belakang ada beberapa wilayah yang terbakar, salah satunya di Kabupaten Batanghari, dan Merangin.

Kata Bachyuni, saat ini titik api dapat dipantau oleh satelit, sehingga bisa dengan nudah dideteksi. Kemudian, jika ada wilayah yang sulit di jangkau, bisa dipadamkan dengan helikopter water boombing.

"Saat ini ada lima helikopter, tiga water boombing dan dua patroli," sebutnya.

Diketahui, luas lahan yang terbakar saat ini ada di Kabupaten Muarojambi, yakni sebesar 59,7 hektare lahan. Kemudian di Kabupaten Batanghari ada 10,17 hektare lahan.

Kabupaten Bungo ada sebanyak 6 hektare lahan yang terbakar. Kabupaten Merangin ada 13 hektare lahan, Kabupaten Sarolangun ada 7,5 hektare yang terbakar dan Kabupaten Tanjab Barat ada 22,19 hektare lahan.

Kabupaten Tanjab Timur ada 26,184 hektare lahan, Kabupaten Kerinci ada 0,5 hektare lahan dan Kota Jambi 0,5 hektare lahan yang terbakar. (slt)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: