Haris: Kalau Plesiran, Itu Tidak Pas
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAMBI – Di tengah pandemi saat ini, pemerintah sedang gembar gembor mengajak seluruh warga untuk tidak bepergian, jika tidak terlalu penting. Taati prokes. Aturan ini, seharusnya juga ditaati oleh seluruh ASN se-Provinsi Jambi.
Namun yang dilakukan oleh sejumlah pegawai di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Tebo, bertolak belakang. Mereka justru mengadakan perjalanan ke Gunung Kerinci.
Foto yang diterima meja redaksi, 12 pria berfoto bersama sambil memegang spanduk kegiatan, yang dinamai Kerinci Mountain Expedition Dikbud Tebo 2021. Tanggal pelaksanaan dari 29 Juli – 1 Agustus.
Hal ini memancing reaksi Bupati Tebo Sukandar. Dia bahkan mengaku belum mengetahui hal tersebut. “Kita akan evaluasi laporan ini,” kata dia. Sukandar menyayangkan kegiatan tersebut, karena saat ini Tebo sedang melaksanakan PPKM. Artinya, kegiatan luar maupun di dalam daerah berkaitan dengan pemerintah dibatasi.
Reaksi juga datang dari dari Gubernur Jambi Al Haris. “Kalau mereka plesiran itu tidak pas, karena situasinya masih pandemi Covid-19,” kata Haris, baru-baru ini.
Dia akan mengecek dahulu konteks yang dilakukan Dikbud Tebo. Pasalnya, dirinya pun belum menerima laporan terkait hal itu. “Apakah mereka ke Kerinci itu dalam konteks dinas atau tidak, ini saya belum terima laporannya. Jadi kita cek dulu,” tambahnya.
Jika memang kegiatan tersebut dalam konteks kedinasan, dia akan melihat maksud dan tujuan dari kegiatan yang diselenggarakan di Kerinci itu. “Yang jelas kalau plesiran tidak pas,” tegasnya.
Sementara itu, DPRD Tebo ikut menyayangkan kegiatan tersebut. Pasalnya, Dikbud Tebo mengeluarkan edaran bagi anak didik di sekolah untuk belajar secara daring di masa pandemi, namun pegawainya justru memanfaatkan situasi liburan ke luar daerah.
Wakil Ketua DPRD Tebo, Syamsurizal yang akrab disapa Iday, meminta Bupati Tebo Sukandar mengevaluasi kinerja Kepala Dikbud Tebo. “Seharusnya dinas memanfaatkan situasi bagaimana membuat kurikulum baru dalam proses belajar mengajar secara online, jangan malah jalan-jalan,” kata dia.
Dia juga mendapatkan keluhan dari para guru sekolah, atas kegiatan tersebut. "Ada yang mengirimkan postingan foto orang Dikbud di atas Gunung Kerinci. Mereka mengeluh, anak sekolah daring, Dikbud jalan-jalan. Saya harap ini dapat dijadikan evaluasi bagi Kepala Dikbud Tebo," cetusnya.
Lanjutnya, saat ini masih banyak tugas bagi yang diberikan ke siswa dengan cara mengetik, sehingga anak anak pada pergi ke warnet, padahal harus sosial distancing. "Hal-hal seperti itu yang harus diberikan solusi, agar belajar daring ini menyenangkan, terutama bagi PAUD dan SD," pungkasnya.
Terpisah, Kepala Dikbud Tebo, Sindi saat dikonfirmasi justru mengaku mengetahui dan merestui kegiatan tersebut. Dia berkilah, kegiatan ini merupakan kegiatan sukarela. Tidak menggunakan dana dinas. "Semua yang ikut itu tenaga kontrak, artinya tidak memengaruhi kinerja Dinas Pendidikan Tebo dalam menghadapi kegiatan pembelajaran daring," katanya.
Bahkan pihaknya meminta agar kegiatan itu didokumentasikan, dengan alasan agar bisa diterapkan dalam kurikulum Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH). “Semua materi nantinya tetang alam, kebetulan anak-anak tenaga kontrak kita punya hobi ini, jadi langsung kita dokumentasikan,” kata dia. (wan/slt)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: