Umat Tionghoa Maklumi Tak Ada Perayaan Cap Go Meh
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI, JAMBI - Masyarakat Tionghoa di Indonesia baru saja merayakan Cap Go Meh, pada Selasa (15/2) lalu. Namun, di tengah kondisi penyebaran Covid-19, yang masih mengintai tanah air, tentu saja perayaan Cap Go Meh dilakukan secara sederhana. Termasuk di Kota Jambi.
Masyarakat pun hanya bisa memaklumi hal ini. Mengingat, memang di Kota Jambi kasus Covid-19 tengah melonjak. Sementara, dalam perayaannya, Cap Go Meh identik dengan iringan atraksi barongsai dan berbagai atraksi lainnya.
Kevin (27), salah satu warga Kota Jambi memaklumi bahwa tidak adanya pertunjukan dalam perayaan Cap Go Meh tahun ini karena meningginya kasus virus covid-19, khususnya di Kota Jambi.
“Kita kan berharapnya ada, namun mungkin karena Covid-19 ya jadi tidak ada atraksi barongsai itu, apalagi sekarang kasus virus covid ada lagi varian baru omicron, jadi kami sebagai masyarakat bisa memaklumi,” kata Kevin Jumat, (18/2).
Baca Juga: Tak Ada Perayaan Cap Go Meh
Kevin menyebut, dirinya dan keluarga sering beribadah di Klenteng Tua Pek Kong yang berlokasi di Kelurahan Sungaiasam, Kecamatan Psar, Kota Jambi. Sebenarnya, kata dia klenteng ini pada perayaan Imlek mengadakan atraksi Barongsai, namun ketika itu Kevin berhalangan hadir.
“Memang kita berharap bukan hanya sekadar adanya perayaan barongsai, tetapi lebih dari itu. Kita berharap, keadaan segera membaik. Tidak ada perayaan tidak apa-apa, masih bisa beribadah sembahyang di klenteng dan merayakan di rumah masing-masing sudah sangat bersyukur,” jelasnya.
Baca Juga: Dewa Jien Cu Kong, Sakti Obati Berbagai Penyakit
Sementara itu, menurut sejarahnya, diketahui bahwa perayaan Cap Go Meh memang identik dengan berbagai atraksi seperti barongsai, festival lampu lampion dan atraksi lainnya. Perayaan ini, telah diadakan sejak abad ke 17 Masehi pada masa Dinasti Han di Tiongkok, terutama saat migrasi Masyarakat Tionghoa ke Wilayah bagian Selatan. (dra/tav)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: