Meski Menurun, Tetap Harus Waspada
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI, JAMBI – Demam Berdarah Dengue (DBD), merupakan salah satu penyakit yang diharapak menjadi prioritas penanganan di masa pandemi ini. Bagaimana tidak, hingga Desember ini, Dinkes Kota Jambi mencatat sudah ada 3 kasus meninggal dunia karena DBD.
Kadineks Kota Jambi, Ida Yuliati mengatakan, sejak Januari lalu hingga saat ini tercatat ada 98 kasus DBD. Rerata DBD ini menyerang orang dewasa.
“Namun yang meningggal itu adalah anak-anak,” kata Ida Yuliati, baru-baru ini. Apalagi di musim penghujan ini, dikatakan Ida sangat memungkinkan nyamuk berkembang biak.
Maka dari itu, dirinya meminta agar semua pihak dapat menjaga kebersihan lingkungan masing-masing dengan menutup bak penampung air, membuang sampah pada tempatnya, dan beberapa hal lainnya.
Dibandingkan tahun sebelumnya, memang terjadi penurunan kasus DBD. Pada tahun 2020 lalu, DBD sendiri menembus angka 600 kasus, dengan jumlah meninggal akibat DBD ada 8 kasus.
”Sekarang DBD ini terjadi di beberapa kawasan, di antaranya Kelurahan Talang Banjar, kelurahan Kenali Besar, Bagan Pete, Jelutung. Terbanyak kasusnya ada di Kecamatan Alambarajo,” imbuhnya.
Ia juga mengatakan bagi warga yang merasa demam sudah 3 hari agar segera memeriksakan diri ke puskesmas atau klinik terdekat. Karena seperti diketahui bahwa gejala penyakit DBD terjadi demam selama tiga hari berturut-turut, lalu pada hari ke empat menurun, hari ke lima masuk ke fase shock.
“Jadi kalau panasnya sudah turun belum tentu itu sudah sembuh. Bisa jadi karena DBD. Biasanya ditandai pada anak-anak tubuhnya lemas, tidak ada tenaga, dan keringat dingin,” katanya.
Menurut Ida karena saat ini sedang pandemi virus corona, diminta agar pasien yang berobat agar memberikan keterangan yang jelas tentang kronologi penyakit kepada pihak puskesmas atau klinik kesehatan. Supaya pihak puskesmas dapat mendiagnosa dengan jelas, dan fokus dengan pemeriksaan fisik.
“Tetap harus datang ke fasilitas kesehatan, paling tidak kita minta cek labor yakni cek trombosit darah,” pungkasnya.
Sementara Wakil Walikota Jambi, Maulana mengatakan, saat ini memang dalam kondisi musim hujan, ada potensi terjadi kenaikan kasuus DBD.
“Status KLB terjadi jika ada kasus kematian, makanya harus cegah jangan sampai ada kematian. Dalam waktu dekat kami akan lakukan rapat DBD, kita kota Jambi sebenarnya sudah ada pokja DBD dibawah koordinasi Sekda dan Dinas Kesehatan,” katanya.
Persolan ini juga menyangkut dan melibatkan camat dan lurah sebgai kepala wilayah. “3 M plus penting, mulai dari persoalan sampah, menutup sumber air dan pogging. Ini mulai kita waspadai,” pungkasnya. (zen)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: