Harus dengan Resep Dokter
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAMBI – Semua berharap, pandemi Covid-19 segera berakhir. Namun, hal itu tak akan terwujud, jika masyarakat tak mau peduli pentingnya menjaga kesehatan terutama dalam penerapan prokes.
Di samping itu, belakangan ini ketersediaan tabung oksigen dan obat di sejumlah apotek Kota Jambi, ada yang kosong. Dari hasil pengecekan Jambi Independent, Jumat (30/7) lalu, seperti di apotek Inti Farma, sempat terjadi kekosongan tabung oksigen.
"Sudah beberapa hari ini (kemarin, red) oksigen kosong. Biasanya kita selalu ada. Kurang tahu juga kenapa belum masuk," ujar seorang petugas.
Sementara itu, di Apotek K-24 Talangbanjar mengaku tak menjual oksigen dalam bentuk tabung. Edo, salah satu pegawai mengatakan pihaknya hanya menjual tabung portable.
"Oksigen yang portable ada, tetapi dalam bentuk botol kecil dan botol besar. Untuk tabung oksigen dorong, tidak ada," kata dia.
Edo mengatakan, biasanya tabung oksigen ini tersedia di Biofarma. Sementara, ketika ditanyai apakah ada peningkatan pembelian obat-obatan untuk penanganan Covid-19, dirinya mengaku cukup meningkat.
"Banyak yang beli vitamin atau suplemen untuk nutrisi tubuh agar tetap fit dan imun kuat," sebutnya. Ada pula yang menanyakan obat-obatan terkait Covid-19 yang sudah dirilis oleh pemerintah, namun sejauh ini pihaknya belum menerima obat tersebut.
"Kita belum pernah terima obat-obatan itu. Banyak yang nanya, tapi stok kita tidak ada," tandasnya. Sementara itu, belum lama ini, Wali Kota Jambi, Syarif Fasha menyikapi itu menyebutkan, memang saat ini, Apotek tidak bisa menjual sembarangan terkait obat-obatan yang berkaitan dengan Covid-19 maupun vitamin.
“Harus berdasrakan resap dokter untuk menghindari upaya-upaya penimbunan obat oleh orang tak bertanggung jawab. Bisa langsung datang ke Puskesmas atau Dinkes jika memerlukan obat-obat Covid-19 dan vitaminnya,” jelas Fasha.
Meski begitu diakui Fasha, saat ini ketersedian oksigen di Kota Jambi juga masih wajar. Termasuk harganya. Namun memang, belakangan viral kondisi oksigen yang langka, ia memakluminya.
“Memang, kemarin ada warga yang butuh oksigen. Kebetulan di tempat ia beli hanya sisa satu tabung, sehingga harganya dikasih tinggi. Sehingga itu berkembang. Sampai hari ini belum ada titik rawan mengenai hal itu. Kami juga sudah menyiapkan satgas oksigen dan obat-obatan melibatkan TNI-Polri dan Pemkot,” tukasnya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kota Jambi, Wirdayanti menyebutkan, dari ratusan Apotek yang ada di Kota Jambi, memang tidak semua Apotek yang menyediaknnya. Bahkan untuk memperoleh obat ini perlu resep dokter.
“Karena ini biasanya tergantung dari Apotek itu sendiri. Kalau untuk Apotek-Apotek kecil, memang tidak menyediakan. Obat-obat ini dapat diperoleh di Apotek yang besar tentu dengan resep dokter,” ungkapnya.
Senada dikatakan Ketua IAI Provinsi Jambi, Rahmat Mulia Hasibuan. Kata dia, mengenai kelangkaan obat Covid-19 beberapa waktu lalu tidak hanya terjadi di Kota Jambi saja. Namun juga berskala nasional. “Kebutuhan obat ini khusus pasien dengan kondisi level berat. Kalau pasien Isoman hanya multivitasmin saja. Kita (Apoteker,red) juga tetap melayani sesuai regulasi yang ada. Dalam artian benar-benar yang diresepkan oleh dokter,” tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: