Pantau Pelaksanaan Program Rujuk Balik, BPJS Kesehatan Laksanakan FGD dengan Apotek
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, Jambi - Dalam rangka optimalisasi pelaksanaan program rujuk balik dan ketersediaan obat bagi peserta PRB, BPJS Kesehatan Cabang Jambi melakukan evaluasi dan pemantapan Program Rujuk Balik (PRB) dengan Apotek PRB yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, pada Rabu (31/02) dan dihadiri oleh PIC atau Apoteker Penanggung Jawab dari Apotek PRB yang berada di wilayah Kantor Cabang Jambi.
Acara ini memiliki tujuan untuk melakukan review atas efektifitas pelaksanaan program rujuk balik di wilayah kantor cabang Jambi serta memberikan apresiasi berupa penghargaan kepada Apotek PRB yang telah melayani dengan sangat baik peserta PRB selama tahun 2020.
Liza Syafriani selaku Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer BPJS Kesehatan Jambi menyebutkan, bahwa kendala yang disampaikan oleh keseluruhan Apoteker penanggung jawab peserta PRB Sebagian besar sama. Dimana tingkat kunjungan peserta PRB yang mengambil obat disepanjang tahun 2020 mengalami penurunan, dan kemungkinan besar penyebabnya adalah pandemi covid-19.
“Sebagian besar penurunan kunjungan peserta yang mengambil obat mulai terlihat di bulan Juli sampai September, bahkan ada peserta yang sampai penghujung tahun tidak juga melakukan pengambilan obat. hal ini dapat mengakibatkan data peserta yang sudah terekam sebagai peserta PRB bisa hilang, Untuk itu kami minta pada Apotek untuk dapat segera menghubungi peserta yang tidak rutin pengambilan obat, dan melakukan edukasi kepada peserta tentang standar pelayanan apotek yang telah sesuai dengan protokol Kesehatan selama pandemi covid-19. Sehingga tidak ada lagi ketakutan atau kecemasan peserta yang akan melakukan kunjungan,” sebut Liza.
Kendala selanjutnya yang sering dikeluhkan oleh Apotek adalah, Selama masa pandemi keterlambatan perusahaan besar farmasi dalam pengiriman obat-obat kronis semakin terlihat, sehingga tak urung apotek penyedia obat PRB sering mengalami kekosongan penyediaan obat bagi peserta. Namun hal tersebut dapat disiasati dengan peserta dapat melakukan pembelian obat di apotek lain yang tidak bekerjasama untuk kemudian melakukan klaim kepada apotek PRB.
“Hal ini dilakukan agar peserta tidak sampai terhenti dalam menerima obat kronis rutin mereka, karena masalah distribusi ini merupakan kendala yang sangat sulit untuk dikendalikan sehingga kita hanya dapat meminimalisir efek yang terjadi dengan mencari alternatif penyedia obat tersebut, mudah-mudahan hal yang bersifat insidentil seperti ini tidak terjadi lagi di tahun 2021,” tambahnya.
Putra Firdaus selaku Branch Manager PT Kimia Farma Jambi menyebutkan, bahwa Kimia Farma Jambi akan selalu siap dan berkomitmen penuh untuk memberikan pelayanan terbaik bagi peserta PRB BPJS Kesehatan.
“Pemahaman untuk keseluruhan tim Kimia Farma memang masih tahap standar. Saya melakukan evaluasi sendiri secara langsung ditahun 2020, kalua secara alur tingkat pemahaman petugas kita sudah meningkat, dan setiap bulan tim Kimia Farma selalu mengadakan rapat terkait perbaikan dalam administrasi pelayanan ke peserta PRB, dan kami akan selalu mematuhi ketentuan sesuai dengan SOP yang berlaku,” ujar Putra.
Dipenghujung pertemuan FGD ini, BPJS Kesehatan memberikan apresiasi kepada tiga apotek yang memberikan pelayanan terbaik kepada peserta program JKN-KIS yang terdaftar sebagai peserta PRB, dimana Apotek Bhakti Askes sebagai terbaik I, Apotek Kimia Talang Banjar sebagai terbaik II dan Apotek Hospital Husadah terbaik III.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: