Keroyokan Cegah Stunting
JAMBI-INDEPENDENT.ID.ID, KOTA JAMBI, JAMBI – Pencegahan kasus stunting menjadi prioritas bagi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Jambi, selaku leading sektor. Bahkan, tim percepatan penanggulangan pun dibentuk di tingkat kecamatan. Mengingat, saat ini ada 10 kelurahan yang merupakan lokus penanganan.
“Ada 10 kelurahan yang jadi lokus. Maka, akan dikeroyok rame-rame untuk daerah yang statusnya masih merah ini,” ujar Wakil Wali Kota Jambi, Maulana, Senin (13/12) di aula Bappeda Kota Jambi.
Kata dia, ada banyak penyebab terjadinya stunting. Mulai dari faktor lingkungan, limbah plastik dan 1.000 hari kehidupan. Penting untuk terus aktif membina dan memberi penyuluhan, sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dan kader kelompok untuk mengasuh serta membina tumbuh kembang anak.
Upayanya, melalui kegiatan stimulasi fisik, mental, intelektual, emosional, spiritual, sosial dan moral. Diharapkan mampu mencetak generasi masa depan yang sehat dan punya gizi yang cukup. Tentu,dengan hal ini dapat mencegah terjadinya kasus stunting di Kota Jambi.
Sebelumnya, Kepala DPPKB Kota Jambi, Irawati Sukandar menyebutkan, dari data Dinkes Kota Jambi melalui hasil pendataan Puskesmas, tahun 2020 lalu terdapat 179 kasus.
“Namun informasi terakhir mengalami penurunan menjadi 161 kasus. Kalau untuk data terbaru tahun ini belum ada, karena memang tenaga kesehatan masih di lapangan mendatanya. Kita juga masih menunggu hasilnya,” beber Irawati Sukandar.
Lebih lanjut, memang dijelakannya, tenaga kesehatan di lapangan sudah mengintervensi anak-anak dan orang tua agar tidak stunting. “Pemenuhan gizi dan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil. Upaya ini sangat diperlukan, mengingat stunting akan berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan anak dan status kesehatan pada saat dewasa nanti,” kata dia. (tav/rib)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: