Siap-siap Patah Hati, Pembalap MotoGP Akan “Dijodohkan” dengan Putri Mandalika
Putri Mandalika diceritakan sebagai sosok cantik yang diperebutkan oleh banyak pangeran dari berbagai kerajaan di Lombok seperti Kerajaan Johor, Lipur, Pane, Kuripan, Daha, dan Beru.
Tak ingin terjadi kekacauan di kemudian hari jika ia memilih salah satu di antaranya, Putri Mandalika pun menolak semua pinangan itu dan memilih mengasingkan diri.
Akhirnya Putri Mandalika memutuskan untuk mengundang seluruh pangeran beserta rakyat di Pantai Kuta, Lombok pada tanggal 20 bulan 10, tepatnya sebelum Subuh.
Seluruh undangan berduyun-duyun menuju lokasi.
Putri Mandalika yang dikawal ketat prajurit kerajaan muncul di lokasi.
Kemudian dia berhenti dan berdiri pada sebuah batu di pinggir pantai.
Tak lama, ia pun terjun ke dalam air laut dan menghilang tanpa jejak.
"Seluruh undangan sibuk mencari, namun mereka hanya menemukan kumpulan cacing laut yang kemudian mereka percayai sebagai jelmaan Putri Mandalika," katanya.
Bagi sebagian orang nyale bukanlah sekadar cacing laut.
Nyale merupakan hidangan yang istimewa bagi warga Lombok.
Hasil tangkapan nyale itu acap mereka jadikan pepes nyale yang dibakar dengan daun pisang.
Pepes nyale seukuran 250 gram ini pun kerap dijual di tepi jalan Lombok seharga Rp 35 ribu-Rp 50 ribu dan tak pernah sepi peminat.
"Nyale juga bisa dijadikan sambal pedas berbahan nyale mentah. Agar mengusir amis si cacing laut, sambal pedas ini ditabur perasan jeruk purut dan daun kemangi," kata Lendek. (antara/ket/JPNN)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: