Suhu Malam Capai 21 Derajat
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAMBI - Di puncak musim kemarau di Provinsi Jambi, suhu pada malam hari akan terasa cukup dingin, khususnya di Kota Jambi. Ini karena terjadinya tekanan udara yang tinggi.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi Ibnu Sulistyo mengatakan, pada malam hari minimun suhu di Kota Jambi diperkirakan mencapai 21 derajat celcius.
“Untuk suhu ukuran 21 celcius ini cukup dingin, ini febomena yang biasa terjadi ketika di puncak musim kemarau,” kata dia, Kamis (15/7). Lanjutnya, suhu yang dingin di Kota Jambi ini hanya terasa hingga akhir bulan Juli ini saja. Karena posisi matahari ada di Belahan Bumi Utara (BBU).
Ini terjadi juga di pengaruhi terjadinya musim dingin negara Australia atau biasa dikenal dengan angin monsoon australia. “Karena angin monsoon dari Australia bersifat dingin yang melewati Indonesia, dan Jambi termasuk di dalamnya,” tambahnya.
Ibnu menyebutkan, fenomena suhu udara dingin sebetulnya merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi di puncak musim kemarau. Periode ini ditandai pergerakan angin dari arah timur, yang berasal dari Benua Australia.
“Angin monsun Australia yang bertiup menuju wilayah Indonesia melewati perairan Samudera Indonesia yang memiliki suhu permukaan laut juga relatif lebih dingin,” jelasnya.
Dari dampak angin dari Australia, berkurangnya awan dan hujan. Sehingga turut berpengaruh ke suhu yang dingin di malam hari. Sebab, tidak adanya uap air dan air menyebabkan energi radiasi yang dilepaskan oleh bumi pada malam hari.
Disituasi saat ini, posisi matahari memang berada pada titik jarak terjauh dari bumi atau biasa dikenal dengan aphelion. Ini merupakan fenomena astronomis yang terjadi setahun sekali pada kisaran bulan Juli. (slt)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: