Drainase Tak Sanggup Tampung Hujan
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI, JAMBI - Hujan deras yang mengguyur Kota Jambi, Minggu (21/11) kurang lebih selama 3 jam, membuat sejumlah kawasan banjir akibat drainase tersumbat. Tentu saja, aktivitas warga jadi terhambat.
Kondisi ini di antaranya terjadi di Jalan Guru Muchtar, Kelurahan Tambaksari, Kecamatan Jambi Selatan (dekat SMAN 3 Kota Jambi). Pantauan di lapangan, banyak kendaraan yang putar arah, lantaran tak mau melintasi air yang tergenang dijalan ini.
Beberapa warga sekitar pun berusaha membantu, dengan mengatur lalu lintas. Agar tak ada kendaraan yang terperosok. Riki, warga sekitar mengatakan, memang di kawasan jalan Guru Muchtar di SMA 3 ini sering tergenang air jika hujan deras.
"Kalau hujannya deras nian, memang banjir. Terus dak lamo tu surut. Mungkin karena drainase ni," ujarnya. Memang, terlihat drainase meluap. Tak hanya itu, sungai kecil di kawasan itu juga tampak tak sanggup menahan banyaknya air hujan sore itu.
Warga lainnya, Bowo (38) mengatakan bahwa rumahnya selalu menjadi langganan banjir. Terutama setelah dibuatnya drainase baru di daerah tersebut. Menurutnya, penyebab utama dari banjir adalah pembuatan drainase yang kurang tepat perhitungannya.
“Dulu di sini juga langganan banjir, tapi tidak separah ini. Paling lambat, 2 jam sudah surut. Setelah pembuatan drainase malah menjadi semakin parah banjirnya, itu karena volume drainase tidak sesuai dengan kapasitas air,” kata dia.
Bowo menambahkan, rumahnya bukanlah satu-satunya rumah yang terendam banjir. Beberapa rumah warga terutama yang tinggal di sekitar jembatan juga menjadi langganan banjir. Selain itu, Bowo mengaku bahwa dirinya dan beberapa warga lain telah melaporkan keluhan tersebut ke pemerintah Kecamatan Jambi Selatan, namun hingga saat ini belum ada tanggapan.
“Kami sudah beberapa kali melaporkan hal ini. Tapi hingga saat ini sepertinya belum ada tanggapan dari pemerintah. Adapun program Pakar Kasi yang katanya dapat mengantisipasi banjir, sepertinya kurang efektif di daerah sini,” sambungnya.
Akibat dari banjir tersebut, Bowo mengalami kesulitan dalam beraktivitas dan barang-barang di rumahnya terancam rusak. Bowo mewakili warga yang korban banjir lainnya berharap agar pemerintah segera bertindak memperbaiki drainase yang ada di daerah tersebut, sehingga warga tidak perlu lagi merasa khawatir saat hujan turun.
Di kawasan lainnya, di RT 15, perbatasan Kelurahan Jelutung dan Kelurahan Tambaksari, lorong Prikanan (Pondok Spoer) juga terjadi air meluap. Ini diakibatkan hal yang sama, karena drainase yang tersumbat. (tav/mg15)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: