Harga TBS Sawit Naik, Warga Malah Khawatir
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, MUARASABAK, JAMBI - Sejak beberapa minggu belakangan ini, harga jual Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di sejumlah wilayah perlahan mulai naik. Bahkan, kenaikan masuk dalam kategori harga yang cukup memuaskan bagi para petani kelapa sawit. Kenaikan harga TBS tersebut seakan membawa semangat baru karena penghasilan lebih dari biasanya.
Purwanto contohnya, warga Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjab Timur, sejak lama memimpikan naiknya harga TBS kelapa sawit dengan harga jual yang cukup menjanjikan.
"Saya sudah lama pingin harga sawit ini bisa tinggi, soalnya ini lah harapan kami untuk kebutuhan sehari-hari. Saya juga ada kebun karet, tapi itu tidak bisa terlalu diharapin nian gara-gara harga jual karet yang turun drastis nian," ucapnya.
Kenaikan harga TBS kelapa sawit ini tidak serta merta membawa kebahagian bagi para petani. Sebab, saat ini sebagian petani harus dihadapi dengan adanya aksi pencurian TBS kelapa sawit dari batangnya.
Dengan adanya kejadian itu, tentunya membuat keresahan bagi petani kelapa sawit. Bagaimana tidak, sawit yang rencananya akan dipanen beberapa hari lagi ternyata sudah raib dari pohonnya akibat dicuri orang.
Ini dirasakan Safaruddin, warga Kecamatan Muarasabak Barat ini. Korban mengatakan, kejadian hilangnya buah sawit siap panen di pohonnya sudah dialaminya beberapa kali. "Bulan ini juga sudah ada buah sawit saya yang hilang lagi dari pohonya," singkatnya.
Diduga, pencuri itu menjalankan aksinya di malam hari dan memanfaatkan situasi disaat kondisi kebun dalam keadaan sepi atau kurang pengawasan.
"Saya belum melapor ke pihak berwajib, saya mau nunggu dapat bukti yang kuat baru saya laporkan kejadian ini. Soalnya ini sudah sangat merugikan saya. Kalau bisa, mau saya tangkap tangan dan saya antar nian ke polisi pelakunya," tegas pria paruh baya ini.
Terpisah, Basri salah satu pengepul TBS kelapa sawit di Kecamatan Geragai saat di wawancarai Jambi Independent menjelaskan, saat ini untuk harga jual TBS kelapa sawit sendiri sudah cukup tinggi, yaitu berkisar di angka 3 ribu rupiah perkilonya.
"Masing-masing harganya beda-beda mas, ada yang dihargai 3.040 per kilo, 3.050 per kilo dan ada juga yang menetapkan harga 3.090 per kilonya," jelasnya.
Dirinya juga menuturkan, terkait adanya kejadian hilangnya buah sawit di batang turut membuat kekhawatiran dirinya. Sebab, selama ini ia kerap meletakkan begitu saja buah sawit yang diperoleh dari petani di lokasi pengepulan miliknya.
"Biso be sawit yang saya tarok di pinggir jalan tempat kami ngepul ni jadi incaran pencuri. Jadi sekarang ni kalau sekiranya sawit di tempat kami ni jumlahnya dikit, kami bawak pulang ke rumah pakai mobil bak kami. Tapi kalau jumlahnya banyak kami tarok di lokasi ni lah, cuman kami gantian nginap di lokasi ni untuk jaganya," tuturnya.
Sementara itu, Kapolsek dan Camat Muarasabak Barat sendiri saat dikonfirmasi terkait adanya kasus pencurian buah sawit warga dari pohonnya tersebut, mereka mengatakan belum ada menerima laporan terkait hal itu.
Akan tetapi, mereka menghimbau kepada warga yang menjadi korban pencurian tersebut untuk melaporkan hal itu kepada pihak berwajib, agar kejadian seperti itu bisa ditindak dan jangan sampai terulang lagi yang dapat merugikan warga pemilik buah sawit itu sendiri. (pan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: