Dua Pekan Banjir, Warga Mengungsi
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI, JAMBI – Warga RT 55, Kelurahan Jelutung, Kecamatan Jelutung, terpaksa swadaya untuk menyewa mobil derek guna mengangkut beton penyangga drainase di kawasan tersebut, yang menyebabkan banjir selama beberapa hari ini.
Ketua RT 55, Kelurahan Jelutung, Haryoko menyebutkan, banjir yang terjadi di RT nya ini sudah bertahan sejak dua pekan belakangan ini. Kata dia, polongan air yang tak jauh dari Masjid Nurul Hikmah, Jalan Gajah Mada, Kecamatan Jelutung, pecah dan ambrol.
“Sehingga lintasan air dari beberapa RT yang melewati polongan itu terhambat, dan berdampak di kawasan kita,” sebutnya.
Tak hanya itu, banjir juga disinyalir disebabkan kondisi drainase yang kecil. Sehingga, jika hujan turun dengan intensitas lama dan deras, air tidak tertampung dan meluap ke pemukiman warga.
Drainase tersebut kata Haryoko, merupakan penampungan air dari lintasan sungai kenali dan sungai lainnya di huluan. “Sumbatan ini yang belum diperbaiki. Jadi air drainase ini melimpah ke rumah warga. Sudah dua minggu ini tidak kering-kering,” katanya.
Haryoko mengaku, banyak yang dikhawatrikan masyarakat dengan banjir yang melanda pemukiman warga, terutama keselamatan anak-anak, juga serangan DBD.
Kata Haryoko, pihak pemerintah sempat datang meninjau lokasi tersebut. Namun sebut Haryoko, pemerintah menyatakan akan membenahi masalah itu pada anggaran 2022 mendatang. “Menjelang 2022 ini kami menderita terus, terbenam dalam air terus warga kami,” ujarnya.
Seharusnya kata Haryoko, ada solusi jangka pendek untuk mengatasi masalah yang dihadapi warga tersebut.
“Mungkin bisa lakukan normalisasi supaya airnya normal,” ujanrya. “Di RT 55 saja ada 10 rumah warga yang terdampak. Sebelah sana drainse itu sudah kelurahan Lebak Bandung, saya tidak tahu berapa RT yang terkena. Ada dua kelurahan yang terdampak,” katanya.
Warga RT 55 yang rumahnya terendam sebut Haryoko, terpaksa mengungsi ke rumah tetangga dan kerabat terdekatnya. “Sekarang upaya kami swadaya masyarakat melakukan perbaikan sumbatan sementara. Minimal airnya bisa sedikit mengalir. Sebab belum ada penanggulangan dari pemerintah,” tukasnya. (zen/rib)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: