Cek 2 Saham Perusahaan Ini, Pertanda Perekonomian Mulai Bangkit
jambi-independent.co.id|
Reporter:
Surya Elviza|
Editor:
Surya Elviza|
Minggu 22-05-2022,12:04 WIB
Harga saham beberapa perusahaan mengalami kenaikan. Ini sebagai bukti kebangkitan ekonomi Indonesia pasca pandemi--
JAKARTA,
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID -Indonesia sudah memasuki fase pemulihan ekonomi pasca pandemi covid 19. Hal inipun menandakan perekonomian Indonesia kembali mulai bangkit.
Hal inipun berpengaruh terhadap harga beberapa saham perusahaan yang ada di pasar modal. Beberapa diantaranya mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
Senior Investment Information Mirae Aset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta menilai memasuki fase pemulihan ekonomi saham-saham dengan fundamental positif menjadi pilihan utama investor.
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT Unilever Tbk (UNVR) pun banyak dilirik oleh investor.
Menurutnya, saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan signifikan pada pandemi Covi-19 banyak investor yang melakukan buy on weaknesss meski dalam jumlah terbatas dan sangat selektif.
Namun, setelah program vaksinasi masal berjalan, pemulihan ekonomi mulai terjadi IHSG perlahan naik, dibarengi dengan kinerja pergerakan saham berkapitalisasi besar terutama dari emiten LQ45.
Pemulihan ekonomi selanjutnya mendorong kinerja perusahaan-perusahaan dengan fundamental kuat menjadi kembali positif.
”Momentum ini kemudian dimanfaatkan oleh seluruh stakeholder ini Kinerja kuartal I-2022 misalnya PGAS menunjukkan hasil yang positif, sedangkan untuk UNVR adanya efisiensi biaya membuat adanya apresiasi atau peningkatan fundamental saham tersebut,” ujar Nafan.
Sejalan dengan itu, faktor fundamental perekonomian makro yang positif juga turut mendukung kinerja saham fundamentalist seperti UNVR dan PGAS.
Terutama neraca dagang Indonesia yang realisasinya lebih positif di atas prediksi pasar karena didukung tingginya harga komoditas. Industri juga masih tumbuh tercermin dari indeks pembelian industri (Purchasing Manager Index/PMI), serta Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang masih optimis.
”Pemulihan ekonomi indonesia juga katalis positif bagi kedua saham tersebut. Kinerja keuangan yang baik dan selama GCG juga terukur bisa diapresiasi oleh investor,” terusnya.
Dilansir melalui informasi keterbukaan PGAS, pada kuartal I 2022, PGAS mencatatkan laba bersih senilai USD 118,5 juta atau setara sekitar Rp 1,7 triliun. Melesat 92,68 persen dibandingkan USD 61,5 juta pada kuartal I 2021.
Kenaikan laba bersih sejalan dengan pertumbuhan pendapatan PGAS yang mencapai USD 836,9 juta pada kuartal I 2022. Terjadi kenaikan sebesar 14,15 persen dibandingkan USD 733,15 juta pada periode sama tahun sebelumnya.
Begitu juga UNVR yang penjualan bersihnya naik 5,8 persen menjadi Rp10,8 triliun pada kuartal I 2022. Laba bersih perusahaan consumer ini juga tercatat positif dengan kenaikan mencapai 19 persen menjadi sebesar Rp 2 triliun pada tiga bulan awal tahun 2022.
Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Uriep Budhi Prasetyo mengatakan generasi muda yang mendominasi penambahan jumlah investor baru pada 2021.
Kalangan milenial, kata Uriep, cenderung memilih saham dengan fundamental positif.
”Anak muda semakin cerdas dalam menentukan investasinya, termasuk investasi pasar modal. Sektor industri yang sahamnya banyak dimiliki oleh anak muda rata-rata memiliki nilai kapitalisasi yang besar,” ujarnya seperti dikutip dari
jpnn.com.
Uriep menyebut hingga akhir triwulan I 2022, jumlah investor pasar modal Indonesia mencapai 8,3 juta atau meningkat 12,13 persen dari posisi akhir 2021. (viz)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: