Bahas 3 Isu Penting, Menko dan Menperin Bertemu Bos Coca Cola
jambi-independent.co.id|
Reporter:
Surya Elviza|
Editor:
Surya Elviza|
Rabu 08-06-2022,13:05 WIB
Menko dan Menperin bertemu Bos Coca Cola. Foto : humas Menperin--
DAVOS,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Pemerintah Indonesia bertemu dengan bos Coca Cola pada Forum Ekonomi Dunia 2022 di Davos, Swiss.
Ada tiga isu penting yang dibahas. Pertama yaitu investasi, kedua circular economy, dan ketiga energi terbarukan.
Pemerintah Indonesia sendiri di wakili oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Disampaikan Menperin Agus Gumiwang bahwa dari kegiatan tersebut didapat dukungan mengenai investor yang akan berinvestasi di Indonesia.
“Melalui agenda tersebut kami menyampaikan beberapa hal, di antaranya mengenai dukungan dan fasililitas bagi para investor global yang menanamkan modalnya di Indonesia,” ujarnya.
Chairman and CEO of The Coca-Cola Company James Quincey menyampaikan apresiasinya dan mendorong Coca-Cola untuk meningkatkan dan memperluas investasinya di Indonesia, salah satunya melalui produk berbasis kelapa.
Hal ini karena produk berbahan baku kelapa memiliki multiplier effects yang tinggi, mulai dari petani kecil hingga industri menengah.
Selain itu, mengingat luasnya wilayah Indonesia, komoditas ini masih memiliki peluang besar untuk dikembangkan di tanah air.
Pada pertemuan dengan perusahaan industri minuman itu, pemerintah juga membahas pengembangan industri hijau dengan konsep circular economy yang menggunakan pendekatan 5R (Reduce, Reuse, Recycle, Recovery, dan Repair).
Menperin Agus Gumiwang mengatakan pemerintah terus memacu pembangunan industri hijau untuk mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan.
Hal ini agar pembangunan industri selaras dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Melalui upaya penerapan industri hijau di tanah air, penghematan energi pada 2021 mencapai Rp 3,2 triliun dan penghematan air sebesar Rp 169 miliar.
"Pencapaian ini memperkuat komitmen industri untuk memastikan keberlanjutan bisnis perusahaan dalam jangka panjang," kata Menperin.
Penerapan industri hijau sejalan CEO The Coca-Cola Company yang sejak 2018 telah melakukan pengumpulan dan daur ulang kemasan produknya baik botol plastik maupun kaleng.
Coca-Cola berkomitmen membuat seluruh kemasan dapat didaur ulang pada 2025 dan menggunakan 50 persen bahan baku daur ulang pada botol dan kaleng pada tahun 2030.
Selanjutnya, untuk mendukung pelaksanaan industri berkelanjutan, kedua pihak juga mendiskusikan upaya pencapaian Net Zero Emission (NZE) dan pemanfaatan energi baru dan terbarukan, seperti solar panel dalam proses produksi Coca-Cola di Indonesia seperti dikutip dari jpnn.com.
"Langkah perusahaan sejalan dengan target pemerintah untuk meningkatkan porsi energi terbarukan sebesar 23 persen pada 2025, serta 31 persen pada 2050," tegas Menperin. (viz)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: