Ini Gebrakan Baru Dari Kementan, Presiden Jokowi Pun Sudah Setuju
jambi-independent.co.id|
Reporter:
Surya Elviza|
Editor:
Surya Elviza|
Kamis 09-06-2022,16:15 WIB
Kementan membuat gebrakan baru dengan mengekspor 2,5 juta beras ke China. Foto : Jpnn.com--
JAKARTA,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID-Indonesia dalam waktu dekat akan mengekspor beras ke Negara China. Hal inipun akan membawa angin segar bagi perekonomian Indonesia.
Hal inipun disampaikan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bahwa Indonesia akan ekspor beras ke China hingga 2,5 juta ton.
"Kita mendapatkan tamu dari China yang meminta ekspor beras 2,5 juta ton," ujarnya.
Dikatakan Mentan hal inipun sudah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dan menurutnya Presiden sudah memberikan lampu hijau untuk ekspor beras Indonesia.
"Saya tidak sangka BUMN China datang ke kantor dan minggu ini akan menandatangani MoU untuk siap menerima beras kita," ujar Mentan dalam acara perkembangan ekonomi, pangan dan geopolitik dunia.
Mentan mengatakan minggu ini nota kesepahaman akan dilakukan antara Indonesia dengan China terkait impor beras Indonesia.
Kendati demikian, Jokowi berpesan kebutuhan dalam negeri dipastikan sudah cukup aman maka ekspor tidak masalah dilakukan.
Berdasarkan data Kementan, beras di Indonesia kelebihan stok saat ini, yakni pada 2020 beras kelebihan pasokan tujuh juta ton, lalu 2021 kelebihan stok beras mencapai sembilan juta ton.
"Ini jadi modal utama Indonesia mengintervensi dunia," ungkap Mentan.
Lebih lanjut, Mentan mengungkapkan Indonesia sudah tiga tahun tidak pernah melakukan impor beras.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) sebelumnya mengatakan Indonesia tidak akan mengimpor beras hingga akhir 2022 karena cadangan beras pemerintah dalam negeri sudah dapat terpenuhi.
Menurut Buwas, sampai saat ini jumlah stok beras yang tersimpan di gudang-gudang seluruh Indonesia sekitar satu juta ton.
Dia menilai, stok itu merupakan batas aman sesuai penugasan pemerintah, yaitu sebanyak 1-1,5 juta ton seperti dikutip dari jpnn.com.
Stok tersebut diprediksi masih akan terus meningkat karena Bulog masih menyerap hasil panen petani. (viz)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: