Sektor Hulu Penyumbang Mayoritas,Pertamina Cetak Laba Bersih Rp 29,3 Triliun
jambi-independent.co.id|
Reporter:
Surya Elviza|
Editor:
Surya Elviza|
Sabtu 11-06-2022,19:56 WIB
PT. Pertamina mencetak laba Rp 29,3 Triliun. Foto : dok pertamina--
JAKARTA,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID- PT Pertamina (Persero) meraih keuntungan yang besar di 2022. Kinerja di tahun ini menunjukkan angka positif.
PT Pertamina (Persero) telah melaporkan kinerjanya untuk tahun buku 2021 kepada pemerintah sebagai pemegang saham dengan mencetak laba bersih sebesar Rp 29,3 triliun.
Pjs Vice President Corporate Communication Pertamina Heppy Wulansari menjelaskan kinerja keuangan Pertamina menjadi positif dengan perolehan laba pada tahun buku 2021 yang melonjak hingga hampir dua kali lipat.
Keuntungan tersebut merupakan laba konsolidasian dari seluruh lini bisnis Pertamina dari hulu, pengolahan, dan hilir.
“Laba yang diperoleh secara keseluruhan merupakan gabungan dari enam subholding dan anak usaha di bawahnya, namun kontribusi terbesar yang menjadi laba bersih, mayoritas bersumber dari sektor hulu karena adanya windfall dengan kenaikan harga ICP,” ungkap Heppy.
Keuntungan tersebut mayoritas diperoleh dari pendapatan sektor hulu yang meningkat tajam.
Sebaliknya di sektor hilir masih mengalami kerugian akibat kenaikan harga minyak mentah dan harga jual BBM Pertamina di bawah harga pasar.
Hal ini merupakan keunggulan Pertamina yang memiliki bisnis yang terintegrasi dari hulu sampai hilir dan memungkinkan adanya subsidi silang dari hulu ke hilir, sehingga dapat menjaga keseimbangan antara keuntungan perusahaan dengan Public Service Obligation.
Adapun untuk sektor hilir, khususnya pemasaran dan distribusi BBM dan LPG saatnya ini statusnya masih merugi karena beban biaya produksi BBM yang tinggi karena komponen terbesarnya adalah minyak mentah seperti dikutip dari
jpnn.com.
Namun Pertamina mengapresiasi dukungan penuh pemerintah melalui pembayaran kompensasi BBM penugasan dan penambahan subsidi energi pada APBN 2022. Hal ini sangat berarti untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendorong pemulihan ekonomi,” pungkas Heppy Wulansari. (viz)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: