Efek Kenaikan Suku Bunga The Fed Mulai Terasa di Beberapa Negara
jambi-independent.co.id|
Editor:
Surya Elviza|
Kamis 28-07-2022,17:46 WIB
The Fed resmi menaikkan suku bunga acuan dan efeknya mulai terasa. Foto : Antara --
JAKARTA,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID-The Fed telah menaikkan suku bunga acuan secara resmi. Hal inipun berdampak sangat signifikan yang membuat Bank Central di beberapa negara lainnya ikut naik.
Seperti Bank-bank besar AS, JPMorgan Chase & Co, Citigroup dan Wells Fargo yang ikut menaikkan suku bunga pinjaman utama mereka sebesar 75 basis poin menjadi 5,5 persen pada Rabu 27 Juli 2022.
Kenaikan itu terjadi seusai pergerakan suku bunga terbaru Federal Reserve (The Fed).
Keputusan perbankan Amerika itu akan efektif mulai Kamis 28 Juli 2022 waktu setempat.
Ketua Fed Jerome Powell memperkirakan akan ada kenaikan suku bunga yang luar biasa besar pada pertemuan berikutnya karena pasar tenaga kerja yang sangat ketat dan inflasi yang tinggi.
"Ini obat yang sulit, tetapi The Fed perlu menangani inflasi demi semua orang," kata analis industri senior di perusahaan jasa keuangan Bankrate Ted Rossman.
The Fed diketahui resmi memacu suku bunga acuan sebesar 75 basis poin pada Rabu 27 Juli 2022 untuk memerangi inflasi.
The Fed menaikkan suku bunga acuannya sebesar tiga perempat poin persentase untuk bulan kedua berturut-turut guna menjinakkan inflasi yang melonjak ke level tertinggi baru empat dekade.
"Langkah hari ini adalah pengakuan lebih lanjut dari Federal Reserve bahwa itu terlalu murah hati dengan kebijakan moneternya pada tahun 2021 dan bahwa ia mencoba untuk membalikkan keadaan dengan cepat," kata kepala investasi di kantor multi-keluarga Running Point Capital Advisors, Michael Ashley Schulman.
Bank sentral berjalan di atas tali yang ketat karena langkah agresifnya untuk membasmi inflasi dapat mengarahkan ekonomi ke dalam resesi.
Jika AS memasuki resesi sekarang, itu akan menjadi resesi yang paling tidak biasa dengan kredit berlimpah, pengangguran rendah dan inflasi tinggi - dinamika luar biasa yang biasanya tidak terkait dengan perlambatan ekonomi seperti dikutip dari jpnn.com.
Bank biasanya memperoleh keuntungan dari suku bunga tinggi karena mereka memperoleh selisih antara suku bunga pinjaman dan biaya pinjaman. (viz)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
jpnn.com