Gubernur Jambi Resmikan Pusat Informasi Konservasi Gajah di Tebo

Gubernur Jambi Resmikan Pusat Informasi Konservasi Gajah di Tebo

--

"Wilayah Bentang Alam Bukit Tigapuluh terdapat habitat gajah yang terancam kehidupan nya dimana sering terjadi konflik antara manusia dan gajah serta satwa liar lainnya. Sehingga perlu untuk berkolaborasi dan terintegrasi dengan para stakeholder di area Bentang Alam Bukit Tigapuluh. Untuk menyatukan persepsi dan langkah para stakeholder telah dibentuk forum KEE", ungkap Akhmad Bestari

Dalam kesempatan terpisah, Direktur PT LAJ Yasmine Sagita mengungkapkan dukungan terhadap pendirian PIKG kepada BKSDA Jambi ini merupakan salah satu bentuk komitmen dan upaya berkelanjutan PT LAJ dalam upaya pelestarian habitat gajah Sumatera. Perseroan sejak tahun 2015 juga telah bekerja sama dengan sangat baik dengan para pemangku kepentingan melakukan upaya konservasi terhadap gajah sumatera dan habitatnya. 

BACA JUGA:Truk Tangki CPO Jatuh ke Jurang dan Terbakar 

BACA JUGA:Ada Jejak Hewan Besar, Warga Tungkal I Tunda Panen Kelapa, Ternyata Ini Hewannya

“Kami mengapresiasi dan mendukung kolaborasi yang dibangun oleh BKSDA Jambi dan Pemerintah Provinsi Jambi dalam menciptakan sarana edukasi dan penelitian konservasi Gajah Sumatera di Kawasan Ekosistem Esensial Bentang Alam Bukit Tigapuluh. Dengan pendirian PIKG diharapkan dapat meningkatkan edukasi dan pemberdayaan masyarakat, mitigasi konflik satwa manusia, serta perlindungan terhadap satwa dan keanekaragaman hayati melalui kegiatan riset dan pelatihan berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan terkait,” tutur Direktur PT LAJ Yasmine Sagita.

Pada kegiatan peresmian ini perwakilan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Gubernur Jambi, Bupati Tebo dan pejabat pemerintahan yang hadir juga melakukan penanaman pohon, menyerahkan SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Persetujuan Kemitraan Kehutanan kepada 2 (dua) Kelompok Tani Hutan (KTH) dengan PT LAJ dan  PT Wanamukti Wisesa, meninjau pameran produk UMKM, menyaksikan ketrampilan 5 ekor gajah jinak yang telah dilatih untuk mitigasi konflik gajah dan masyarakat secara kolaborasi dan terintegrasi dengan para pemangku kepentingan di area Bentang Alam Bukit Tigapuluh. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: