Pergelaran Lesung Luci Sukses, Teater Tonggak Apresiasi TBJ, Media dan Semua Pihak
Pergelaran Lesung Luci Sukses-Ist/jambi-independent -
Kakitau kini mulai hilang eksistensi, area persawahan telah digantikan gedung-gedung tinggi. Sawah, Kakitau dan burung pemakan padi merupakan tiga unsur yang berbeda namun saling berhubungan. Ketika sawah sudah tidak ada, secara otomatis burung dan Kakitau juga hilang. Unsur magic dari kakitau juga dianggap turut hilang, seiring dengan hilangnya sawah dan burung.
Selain kakitau, kehidupan masyarakat para perempuan pada umumnya pedesaan akan dihadirkan dan diperkuat lewat kostum juga properti seperti Ambung.
Ambung adalah tempat untuk menyimpan berbagai jenis barang,peralatan makan,bahan makanan,buah buahan yang sering digunakan oleh orang Rimbo sejak zaman Belanda. Ambung terbuat dari anyaman rotan yang dibuat oleh orang Rimbo sendiri. Biasanya orang Rimbo memakai Ambung dengan cara meletakan tali ikatan ambung diatas kepala untuk memudahkan membawa hasil hutan, seharusnya ambung disandang dan diletakkan di punggung.
BACA JUGA:Telkomsel Poin Gelar Donasi Digital di Program Merdeka Pendidikan
BACA JUGA:Akhirnya, Pencuri Cokelat Yang Mengendarai Mercy Minta Maaf kepada Karyawan Alfamart
Tokoh perempuan digambarkan sebagai petani, seolah-olah menumbuk padi menggunakan Lesung dan Alu (Antan) yang dapat membentuk komposisi musik tradisi. Sementara untuk petani lelaki menghadirkan komposisi gerak.
Diakhir prosesi upacara atas rasa syukur panen maka Tari rentak kudo menghiasi. Tari Rentak Kudo adalah tarian kesenian khas budaya asli masyarakat Kerinci yang berasal dari daerah Hamparan Rawang Kabupaten Kerinci, Jambi yang banyak diminati kalangan masayakat di Kabupaten Kerinci.
Tarian ini dipersembahkan untuk merayakan hasil panen pertanian di daerah Kerinci yang secara umum adalah beras (padi) dan dilangsungkan berhari-hari tanpa henti.
"Kadang bila dilanda musim kemarau yang panjang, masyarakat Kerinci juga akan mementaskan kesenian ini untuk berdoa kepada Yang Maha Kuasa (menurut kepercayaan mereka masing-masing). Tujuan dari pementasan tari ini umumnya adalah untuk melestarikan pertanian dan kemakmuran masyarakat, untuk menunjukkan rasa syukur masyarakat Kerinci baik dalam musim subur maupun dalam musim kemarau untuk memohon berkah hujan," tandas Didin Siroz.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: