Ustad Yahya dan Napoleon Bonaparte Berteman Dekat di Penjara : Kami Main Remi Sampai Subuh
Hubungan Ustad Yahya dan Napoleon Bonaparte dekat selama di penjara--PIM Channel Youtube
JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Ustad Yahya Waloni ternyata satu sel bersama Napoleon Bonaparte selama mendekam di Rutan Bareskrim Mabes Polri.
Keduanya sering menghabiskan waktu bersama. Bahkan hingga sering menghabiskan waktu bermain kartu remi hingga subuh.
Yahya Waloni mendekam dipenjara setelah divonis hukuman 5 bulan penjara, mendapat denda Rp 50 juta, plus subsider 1 bulan penjara.
Ia harus berurusan dengan hukum setelah diduga melakukan penistaan agama dalam ceramahnya yang menyebut bible itu palsu.
BACA JUGA:Pelaku Kericuhan Turnamen Sepak Bola di Tebo Menyerahkan Diri, Tersangka Kini 6 Orang
BACA JUGA:Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J akan Dilaksanakan Besok, Bharada E dan Ferdy Sambo segera Bertemu
Sementara Irjen Pol Napoleon Bonaparte ditahan di Rutan Bareskrim Polri, Jakarta pada Rabu 14 Oktober 2020.
Diketahui Napoleon divonis 4 tahun penjara dalam kasus suap red notice Djoko Tjandra serta dijatuhi denda Rp 100 juta dengan subsider 6 bulan kurungan.
Bahkan Yahya Waloni menyebut selama dipenjara bareng Napoleon Bonaparte, mereka menyempatkan diri untuk bermain kartu remi bersama.
Hal itu diketahui dari ucapannya dalam video yang diunggah oleh kanal YouTube PIM CHANNEL pada Sabtu, 27 Agustus 2022.
BACA JUGA:Kapolda Jambi Mutasi Sejumlah Pamen dan Pama Polda Jambi dan Jajaran, Ini Nama-namanya
BACA JUGA:Wow, Subsidi Gaji Rp600 Ribu Bakal Jalan Lagi, Tapi Ada Syaratnya
"Kami dipenjara di Bareskrim Mabes Polri, rutan Mabes Polri. Penjaranya itu bukan di atas tanah, penjaranya itu di bawah tanah. Kami tidak bisa melihat matahari," ucap Ustaz Yahya Waloni.
Saya satu ruangan dengan Irjen Pol Napoleon Bonaparte, habis salat Isya, saya usai imam, saya usai salat maghrib jadi imam, saya memimpin imam di masjid, Habib Rizieq di blok narkoba," sambungnya.
Setelah itu, Ustaz Yahya Waloni mengaku bermain kartu remi bersama dengan tahanan yang lain, termasuk salah satunya Napoleon Bonaparte.
Ustaz Yahya Waloni mengaku bahwa dirinya berada di satu ruangan yang sama dengan Napoleon Bonaparte di Rutan Bareskrim Mabes Polri.
Selain itu, blok tahanannya pun disebut juga dekat dengan tersangka penghasutan dan melawan petugas dalam kasus kerumunan acara di Petamburan, Jakarta Pusat.
Menurutnya, selama dipenjara seakan sudah tidak tahu lagi waktu karena ruangan tahanan yang disebutkannya sudah sangat amat tertutup.
"Usai salat Isya, kami bermain (kartu) remi. Main remi kami sampai dekat Subuh. Malam kami tidak tahu, siang kami tidak tahu karena kami disimpan di bawah tanah penjara Rutan Mabes Polri," tukasnya.
"Konon, penjara ini tidak pernah ada masjid. Datangnya Habibana Muhammad Rizieq Shihab dan anggota-anggota beliau orang FPI, masuknya Jenderal Napoleon Bonaparte, mereka mendirikan dua masjid namanya Ruhul Jadid," ujarnya.
BACA JUGA:Wow, Subsidi Gaji Rp600 Ribu Bakal Jalan Lagi, Tapi Ada Syaratnya
BACA JUGA:Tanjab Barat dan Tanjab Timur Mulai Lakukan Vaksinasi Covid-19 Dosis ke Empat, Daerah Lain Menyusul
"Jadi kegiatan kami di masjid sama dengan di luar, di masjid kami ceramah, di masjid kami Islamkan orang. Di masjid kami jadi khatib Jumat, di masjid kami melaksanakan hari besar Islam, di masjid kami bershalawat, di masjid kami berzikir, di masjid kami banyak mendapatkan saudara Muslim di dalam penjara," paparnya melanjutkan.
Bagi Ustaz Yahya Waloni sudah bukan sebuah hukuman lagi berada di dalam penjara tetapi dijadikannya sebagai suatu persetujuan dari Allah SWT juga.
Segala bentuk kejahatan yang dibuat oleh manusia dan pada akhirnya menyeret ke penjara dinilainya sebagai keridhan serta kehendak Allah SWT.
"Buktinya kami tidak terbukti menista agama, bebas. 5 bulan hakim mengetuk palu saya tolak," ujar Yahya Waloni. *
Artikel ini juga tayang di disway.id
Dengan judul Kegiatan Ustaz Yahya Waloni Usai Salat Isya di Mabes Polri Main Remi Bareng Napoleon Bonaparte Sampai Subuh
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: disway.id