Indonesia Diminta Waspada La Nina Triple Dip, Kepala BMKG : Fenomena Unik
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. Ilustrasi-Foto: Ricardo-JPNN.com
JAKARTA,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Masyarakat Indonesia diminta untuk mewaspadai La Nina “Triple-Dip".
Fenomena alam ini diprediksi akan berlangsung hingga 2023 mendatang.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menilai fenomena La Nina “Triple-Dip" 2020-2023 (tiga tahun beruntun) yang mengancam negara di dunia perlu diwaspadai Indonesia.
Lalu apa itu La Nina Triple Dip? Dijelaskannya bahwa Triple Dip La Nina adalah fenomena unik. Masyarakat dan pemerintah pusat hingga daerah perlu mewaspadai terjadinya bencana hidrometeorologi basah.
BACA JUGA:Makin Diminati, Bappeti Perketat Izin hingga Perlindungan Konsumen Kripto
BACA JUGA:Kapolri Tunjuk Irjen Toni Harmanto Jadi Kapolda Jawa Timur
Seperti banjir, bandang, angin kencang, cuaca ekstrem, tanah longsor, dan lain sebagainya," ujar Dwikorita Karnawati dalam acara Mini Symposium 17th Annual Indonesia – U.S. BMKG-NOAA Partnership Workshop yang dilaksanakan secara virtual, Jumat 14 Oktober 2022.
Fenomena tersebut sebelumnya pernah terjadi dari 1973 -1975 serta 1998-2001 seperti dikutip dari JPNN.com
Dwikorita mengatakan fenomena ini sudah dimulai pada pertengahan 2020 dan diprediksi akan tetap berlangsung hingga akhir 2022.
Dia memprediksi fenomena ini terus berlanjut hingga awal 2023, sehingga dinamai "Triple Dip".
Fenomena ini akan berpengaruh terhadap pola cuaca dan iklim di Indonesia. Salah satunya menyebabkan sebagian wilayah Indonesia mengalami musim hujan lebih awal.
BACA JUGA:BI Prediksi Kenaikan Suku Bunga Global Masih Berlangsung
BACA JUGA:Teddy Minahasa
"Yang perlu juga diwaspadai adalah penyakit yang biasa muncul di musim hujan, mulai dari diare, demam berdarah, leptospirosis, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), penyakit kulit, dan lain sebagainya. Semua harus bersiap," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jpnn.com