Kasus Gagal Ginjal Akut, RSUD Raden Mattaher Jambi Stop Penggunaan Obat Sirup
Ilustrasi sirup-Pixabay -Pixabay.com
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Sesuai dengan Instruksi Kementerian Kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher JAMBI mengentikan semua pemberian obat-obatan jenis sirup untuk pasien atau masyarakat.
Instruksi itu tertuang dalam surat edaran Nomor SR.01.05/III/3461/2022 tentang Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) Pada Anak.
Hal ini mulai diberlakukan di RSUD Raden Mattaher pada Kamis, 20 Oktober 2022 dan dibenarkan oleh Wakil Direktur RSUD Raden Mattaher Jambi dr Anton Tri Hartanto.
"Benar, terkait kasus gagal ginjal akut tersebut sesuai dengan instruksi Kemenkes, RSUD Raden Mattaher Jambi telah menghentikan pemberian obat sirup sampai ada instruksi lebih lanjut," ucapnya.
Ditambahkan dr Anton, bahwa kebijakan ini sudah dikeluarkan secara resmi mulai dari hari ini.
"Tadi malam sudah saya sampaikan secara lisan, dan mulai hari ini Surat Edarannya sudah saya buat untuk tidak menggunakan obat jenis sirup sementara waktu ini," tambahnya.
Pihak RSUD Raden Mattaher juga terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi, Ikatan Dokter Anak Indonesia dan beberapa dokter spesialis.
Sebelumnya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi mencatat ada dua anak yang meninggal dunia karena kasus gagal ginjal akut misterius atau AKI Unknown. Saat ini, kasus gagal ginjal kembali ditemukan pada anak berusia dua tahun.
BACA JUGA:Warga Senang, Jalan yang Dibangun Satgas TMMD ke-115 Kodim 0415/Jambi Bisa Dilewati
BACA JUGA:Warga dan Mahasiswa Bantu Bedah Rumah TMMD ke-115 Kodim 0415/Jambi
Ditambahkan dr Anton, bahwa semua kasus gagal ginjal ini berada di kawasan Kota Jambi. Saat ini, pihak Rumah Sakit masih melakukan pemeriksaan intensif kepada anak berusia 2 tahun ini yang sudah diketahui mengalami gagal ginjal.
"Mengingat anak ini ada gangguan mental, kemudian ada masalah pencernaan dan gangguan saluran kencing, posisi anak itu tidak ada air kencingnya, saat ini sedang koordinasi dengan dokter anak berhubungan dengan gangguan kencing sehingga gagal ginjal atau masuk ke dalam AKI ini juga," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: