Resmi, BI Kembali Naikkan Suku Bunga Acuan
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengumumkan kenaikan suku bunga acuan dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan Oktober 2022-Foto: Ricardo-JPNN.com
JAKARTA,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Bank Indonesia (BI) secara resmi kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps).
Keputusan ini merupakan keputusan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan Oktober 2022 dengan Cakupan Triwulanan yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis 20 Oktober 2022.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut suku bunga naik sama dengan bulan lalu, dari 4,25 persen menjadi 4,75 persen,
Selain bunga acuan, bank sentral turut menaikkan suku bunga deposit facility dan lending facility masing-masing sebesar 50 bps menjadi empat persen dan 5,5 persen.
BACA JUGA:Ini Tips Awet Muda Artis Nia Daniaty Diusia 58 Tahun
BACA JUGA:Kemenkes Larang Penjualan Obat Sirup, BPOM Jambi Tunggu Hasil Pengujian Sampel
"Keputusan ini sebagai langkah front loaded, pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini terlalu tinggi atau overshooting," kata Gubernur BI Perry Warjiyo seperti dikutip dari JPNN.com
Perry menjelaskan keputusan tersebut diambil untuk memastikan inflasi inti ke depan kembali ke dalam sasaran 2-4 persen pada paruh pertama 2023.
Di sisi lain, BI ingin memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah.
Dengan demikian, diharapkan agar rupiah bisa sejalan dengan nilai fundamentalnya akibat semakin kuatnya USD dan tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah peningkatan permintaan ekonomi domestik yang tetap kuat.
BACA JUGA:Kemenkes Larang Penjualan Obat Sirup, BPOM Jambi Tunggu Hasil Pengujian Sampel
BACA JUGA:Gunung Kerinci Kembali Erupsi
BI pun terus memperkuat respons bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan momentum pemulihan ekonomi dengan beberapa langkah lainnya, yakni melalui penguatan operasi moneter melalui kenaikan struktur suku bunga di pasar uang sesuai dengan kenaikan suku bunga acuan.
Selain itu, memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah, melanjutkan penjualan atau pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder untuk memperkuat transmisi kenaikan suku bunga acuan.
"Juga melanjutkan implementasi kebijakan makroprudensial akomodatif untuk mendorong penyaluran kredit/pembiayaan perbankan kepada dunia usaha," kata Perry.
Perry Warjiyo melanjutkan langkah lainnya yakni dengan melanjutkan implementasi kebijakan makroprudensial akomodatif untuk mendorong penyaluran kredit/pembiayaan perbankan kepada dunia usaha dan melanjutkan kebijakan transparansi Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) dengan melakukan pendalaman asesmen terkait respons suku bunga kredit baru terhadap suku bunga kebijakan.
BACA JUGA:KPK Periksa Anak Buah Lukas Enembe Terkait Penggunaan APBD Papua
BACA JUGA:Besok, Kementerian ESDM Kumpulkan Puluhan Perusahan Pemegang IUP di Jambi
"BI juga akan memperkuat kebijakan sistem pembayaran untuk mendorong digitalisasi perbankan dan Lembaga Selain Bank (LSB)," tambahnya.
BI akan memperkuat kerja sama internasional dengan bank sentral dan otoritas negara mitra lainnya, serta memfasilitasi penyelenggaraan promosi investasi dan perdagangan di sektor prioritas bekerja sama dengan instansi terkait.
Koordinasi bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terus diperkuat dalam rangka menyukseskan enam agenda prioritas jalur keuangan Presidensi Indonesia pada G20 tahun 2022 dalam pertemuan G20 Leader's Summit di November 2022. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jpnn.com