Kemenkes Sebut 143 Anak yang Terkena Gagal Ginjal Alami Anuria
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI), Mohammad Syahril -Tangkapan layar-
JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Sebagian besar anak yang terkena gagal ginjal akut mengalami anuria ataupun aliguria.
Hal ini disampaikan Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI), Mohammad Syahril pada saat konferensi pers secara daring, Kamis, 27 Oktober 2022.
Dikatakannya bahwa sebagian anak yang terkena gagal ginjal akut mengalami anuria.
Anuria adalah ketika tubuh tidak dapat mengeluarkan urine.
BACA JUGA:Lowongan Kerja BUMN PT Balai Pustaka, Cek Syaratnya di Sini
Selain anuria, Syaril juga menyebutkan bahwa sebagian juga ada yang mengalami oliguria. adapun oliguria sendiri adalah penurununan frekuensi buang air kecil termasuk volumenya.
"Gagal ginjal akut ini, gejala yang ciri khasnya yaitu adanya gangguan buang air kecil pada balita tersebut mulai dari oliguria atau juga anuria," ujar Syahril.
"Sebagai contoh biasanya 10 kali tapi kok sekarang cuma 5 kali atau 4 kali begitupun jumlahnya atau banyaknya," lanjutnya.
Menurut Syahril, jika itu terjadi pada anak, maka anak tersebut mengalami gagal ginjal stadium tiga.
BACA JUGA:Terungkap, Ini Terduga Pelaku Pembunuhan Warga Bagan Pete, Polisi Bilang Begini
BACA JUGA:Ini Detik Detik BNN Tangkap Oknum Pelajar Pembawa Ganja 7 Kilogram di Baturaja
Lebih lanjut, menurut data yang dijelaskan oleh Syahril, ada 143 anak atau sekitar 53 persen yang mengalami anuria.
Sedangkan oliguria ada 58 anak atau 22 persen. Lalu sisanya, yaitu 68 anak atau 25 persen tidak mengalami anuria maupun oliguria.
Kemudian, Syahril juga menjelaskan bahwa gejala lainnya yang dirasakan anak selain anuria dan oliguria, yakni Prodormal.
Ada gejala prodormal yang dialami anak, seperti demam, kehilangan nafsu makan, malaise, mual, muntah, ISPA, diare, nyeri bagian perut, dehidrasi dan pendarahan.
BACA JUGA:Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Didatangi 7 Mantan Kapolri di Mabes Polri
Dengan adanya gejala-gejala itu, Syahril berharap kepada para orang tua untuk berhati-hati dan terus perhatikan anaknya agar tidak terkena penyakit tersebut.
"Jadi ada dua gejalanya ini, gejala yang khas adalah gejala yang awalnya sehingga diharapkan kita semua berhati-hati terutama di gejala awal ini sekitar 1 sampai 5 hari diikuti dengan gejala berikutnya karena ini akut dan progresif," katanya.
Sebelumnya Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin juga sempat ungkapkan ciri anak alami gangguan ginjal.
Ia mengatakan bahwa kebanyak dari anak yang terpapar gangguan ginjal itu mengalami susah buang air kecil.
BACA JUGA:Mesin Pesawat Rusak di Udara dan Mendarat Darurat, Lion Air Minta Maaf
BACA JUGA:Situs Sejarah Candi Solok Sipin di Kota Jambi Tak Terawat, Malah Ada Kandang Ayam
"Kemudian yang spesifik dari ginjal, mereka itu tidak bisa buang air kecil, dan hanya mengeluarkan urine sedikit," ujar Budi saat konferensi pers di gedung Kementrian Kesehatan, Jakarta Selatan, Jumat, 21 Oktober 2022.
Dengan adanya kasus tersebut, Budi berpesan kepada masyarakat untuk tidak panik dan jika ditemukannya gejala tersebut, segera untuk konsultasikan ke dokter terdekat agar bisa memberikan arahan secara medis.
"Cara yang paling gampang adalah konsultasi ke dokter terdekat dan sudah kita pastikan dokter tersebut paham dengan memberikan obat yang aman untuk pasien, dan nanti pasien akan diberikan arahan oleh dokter pasti secara medis,” tandasnya. (Intan Afrida Rafni/disway.id)
Artikel ini juga tayang di disway.id
Dengan judul jubir kemenkes 143 anak yang terkena gagal ginjal akut alami anuria
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: disway.id