Harga Pinang di Tanjab Barat Anjlok, Petani dan Pengupas Mengeluh
ANJLOK: Harga pinang di Tanjab Barat anjlok-Khairul Umam/jambi-independent.co.id-
KUALATUNGKAL, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Dalam satu tahun terakhir, harga komoditi andalan di Kabupaten Tanjab Barat, yakni buah pinang semakin merosot dan tak kunjung membaik.
Harga pinang di Tanjab Barat anjlok ke harga Rp10 ribu perkilogram, untuk buah pinang kering.
Padahal, Kecamatan Betara merupakan penghasil buah pinang terbaik se-Provinsi Jambi, bahkan diekspor ke luar negeri.
Namun miris, kondisi perekonomian masyarakatnya khususnya petani dan pengupas masih mengeluhkan murahnya harga komoditi andalan itu.
BACA JUGA:Tampil Semakin Fashionable dengan Aksesoris dan Apparel Resmi Honda Scoopy
BACA JUGA:10 Destinasi Wisata di Kerinci Provinsi Jambi, No 6 Ternyata Tertinggi se-Asia Tenggara Looh
Seperti yang diungkapkan Aji, salah satu petani pinang yang berada di Kecamatan Betara yang mengeluhkan rendahnya harga pinang dalam setahun terakhir ini.
Dia berharap pemerintah segera ambil tindakan untuk menaikkan harga pertanian, agar ekonomi masyarakat di Tanjab Barat yang mayoritas sebagai petani pinang dapat sejahtera.
"Kadang susah kita kalau harga murah ini dibiarkan lama-lama bisa busuk, jadi mau tidak mau kita jual lah walaupun harganya murah. Kami berharap agar harga pinang cepat naik paling tidak ya jangan kurang dari Rp10ribu lah, dapat apa lagi kita belum upah koceknya (upah kupas),” keluhnya Rabu 11 Januari 2023.
Ditambah lagi harga BBM dan sembako yang ikut naik, kata dia tak imbang jika harga hasil pertanian malah turun.
BACA JUGA:Ditreskrimsus Polda Jambi Amankan Mobil Tanki PT Jambi Tulo Pratama, Diduga Membawa Minyak Mentah
"Belum lagi harga BBM, sembako semua naik seharusnya harga hasil pertanian juga naik, ini malah turun makin susah kita dibuatnya,” keluhnya.
Diketahui saat ini harga pinang kering yang dijual petani seharga Rp10 ribu perkilonya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: