Sudah Sejak Lama, Warga di Desa Simpang Jelita Tanjab Timur Kesulitan Mendapatkan Sinyal Seluler
Warga di Desa Simpang Jelita Tanjab Timur Kesulitan Mendapatkan Sinyal Seluler-Ist/jambi-independent.co.id-
MUARASABAK, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Sudah sejak lama sinyal seluler sulit diperoleh di wilayah Desa Simpang Jelita dan sebagian wilayah Desa Simpang Datuk, Kecamatan Nipah Panjang, Kabupaten Tanjab Timur.
Padahal di era modern seperti ini, kebutuhan masyarakat terhadap sinyal seluler sangat diperlukan.
Selain sebagai salah satu sarana penunjang komunikasi antar jarak jauh, banyak peluang usaha yang bisa tercipta melalui pemasaran via akun media sosial.
Kades Simpang Jelita, Budi, saat diwawancarai terkait hal ini menuturkan, dirinya berharap pemerintah bisa memperhatikan kondisi dan juga bisa mendengarkan keluhan yang ada di desanya, terutama terkait kebutuhan jaringan seluler yang selama ini sangat mereka rindukan.
BACA JUGA:Muswil ke VI LDII Provinsi Jambi Sukses, Ini Pesan Gubernur Jambi Al Haris
"Untuk di Desa Simpang Datuk dan Desa Simpang Jelita ini, memang luar biasa susahnya untuk mendapatkan sinyal seluler. Sudah lama kami mengalami kondisi seperti ini," tuturnya.
Untuk memperoleh sinyal seluler, bagi masyarakat yang mampu, mereka akan membeli alat khusus dengan harga yang terbilang cukup lumayan tinggi, demi mendapatkan sinyal seluler yang mereka butuhkan.
"Bagi mereka yang mampu, demi mendapatkan sinyal seluler, mereka akan membeli alat penguat jaringan. Harganya juga lumayan, Rp1.200.000 satu unitnya," ujar Kades ini.
Lanjut, dirinya juga menerangkan, meski ada masyarakat yang telah memasang alat penguat jaringan di rumahnya, akan tetapi kekuatan sinyal seluler yang bisa tertangkap oleh alat itu pun terbatas.
BACA JUGA:14 Kebakaran di Kota Jambi, Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Masa Pandemi Usai, Kapan Jambi Mulai Endemi Covid-19, Ini Kata Dinkes Provinsi Jambi
"Kalau sudah memasang alat penguat jaringan itu, radius untuk bisa mendapatkan sinyal juga tidak bisa jauh. Cuman di rumah itu dan sekitarnya saja, kalau sudah jarak beberapa puluh meter, nggak dapat lagi sinyalnya," terangnya.
Dikhawatirkan, dengan kondisi sulitnya mendapatkan sinyal seluler di desa mereka, akan sangat berdampak buruk jika ada masyarakat yang mengalami situasi genting dan butuh menyampaikan informasi secara cepat ke sanak saudara ataupun orang lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: