Hari ke 4, Warga Muaro Jambi Terus Bertahan di Pintu Masuk Perusahaan PT EWF

JAMBI,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Memasuki hari ke 4, warga Desa Sakean Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi dalam kondisi masih bertahan di pintu gerbang PT Erasakti Wira Forestama.

 Akibatnya, aktivitas kendaraan perusahaan hingga Senin sore 20 Maret 2023 masih lumpuh.

Mereka tetap bertahan sebelum mendapatkan jawaban yang memberikan kepastian terkait status lahan antara warga Desa Sakean dan PT EWF yang telah berjalan hampir setahun lebih.

Sementara itu pihak kepolisian dari Polres Muaro Jambi di back up Polda Jambi terus mengamankan situasi agar tidak terjadi bentrokan antar massa dan pihak karyawan perusahaan.

BACA JUGA:Tertinggi Hampir Menyentuh Rp6 Juta, Ini Besaran Gaji PNS Terbaru 2023

BACA JUGA:Bupati Tanjab Barat Apresiasi SKK Migas PetroChina Melalui Dana CSR Dapat Mengembangkan Potensi Lokal

Saat ini Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi bersama instansi terkait sejatinya telah membuat tim terpadu dan melibatkan semua unsur untuk pengukuran ulang lahan hak guna usaha atau HGU yang digarap pihak perusahaan. Dan hasilnya telah dirilis oleh tim terpadu Muaro Jambi.

"Kami warga Sakean tinggal menunggu waktu somasi di meja pengadilan muaro jambi tanggal 28 maret 2023 yang akan datang," kata Adi Setiawan Kotlap Aksi.

Sementara itu warga sampai saat ini akan terus bertahan. Seperti yang disampaikan oleh Musliah, warga akan terus bertahan hingga mendapatkan penjelasan yang resmi dari pihak Pemkab Muaro Jambi atau tim Terpadu yang terkesan lamban dalam mengatasi permasalahan ini.

"Kami akan tetap bertahan disini sampai ada kejelasan dari Pemkab Muaro Jambi," ujar Musliah Warga Desa Sakean. 

BACA JUGA:Sekda Provinsi Jambi: Baju Bekas Impor di Jambi tak Ganggu Pengusaha, Polda Jambi Bakal Turun ke Lapangan

BACA JUGA:Kejari Bungo Berlakukan Restorative Justice Terhadap Satu Tersangka Laka Lantas

Hingga senin sore, aktivitas kendaraan keluar masuk perusahaan tersebut terlihat lumpuh akibat pemblokiran dari aksi warga tersebut. *