Selalu Menjaga Wudhu dan Salat, Ini Kisah Syekh Abdul Qadir Jaelani yang Selalu Dilindungi Allah

Selalu Menjaga Wudhu dan Salat, Ini Kisah   Syekh Abdul Qadir Jaelani yang Selalu Dilindungi Allah

Syekh Abdul Kadir Jaelani-Foto : ilustrasi-Net

Syekh Abdul Qadir Jaelani lalu naik ke atas pagar tembok supaya tidak tertidur lagi dan menjaga kelanggengan suci dari hadas. Kebiasaan Syekh Abdul Qadir Jaelani ketika berhadas, terus berwudhu dan salat sunat dua rakaat.

Hal itu dilakukan supaya selalu suci dari hadas, sehingga tidak pernah menanggung hadas. Syekh Abdul Qadir Jaelani selalu bersungguh-sungguh menjaga wudhu, bahkan itu sudah menjadi kebiasaannya sampai ke tingkat usul Allah SWT.

BACA JUGA:Ditreskrimsus Polda Jambi Selesaikan Masalah Pemkot Jambi dengan Pemilik Akun TikTok Lewat Restorative Justice

BACA JUGA:Percepat Layanan Adminduk, Pj Bupati Bachyuni Tinjau Perekaman E-KTP di Kantor Desa Muhajirin Jaluko

Nampak jelas pancaran nur kewaliannya, sehingga nampak pula diwajahnya cemerlang. Sifat keluhuran menghindari segala apa yang harus dihindari. Bahkan Syekh Abdul Qadir Jaelani pernah pura-pura bisu dan gila, sampai berkali-kali dibawa ke Kota Marostan untuk diobati.

Yang demikian itu, malah membuat tersohor kewaliannya melebihi ulama pada zamannya. Di bidang keilmuannya dan amalannya, zuhud dan ma'rifatnya, ketokohan dan fatwa-fatwanya, dapat diterima siapa saja yang mendengarkan.

Sehingga, dampak baiknya tersebar di mancanegara. Bagaikan peredaran surya diceritakan pernah pada suatu ketika 100 ulama ahli fikih Baghdad berkumpul dan masing-masing membawa masalah.

Kemudian, dikumpulkan dan menghadap Syekh Abdul Qadir Jaelani. Para ulama-ulama itu perlu untuk menguji kemampuan Syekh Abdul Qadir Jaelani. Setelah para ulama duduk dalam majelis, Syekh Abdul Qadir Jaelani menundukkan kepala.

BACA JUGA:Seperti di Zaman As’ad Syam, Ketua TP PKK Muaro Jambi Faradillah Bangkitkan Kembali Pengajian di Rumah

BACA JUGA:3 Tips Beberes Rumah ala Orang Jepang dengan Metode KonMari, Bagus untuk Kesehatan Mental Lho!

Tiba-tiba keluarlah cahaya bersinar dari dadanya menembus ke dada para ulama tersebut. Maka, hilanglah apa yang ada pada hati mereka. Sampai pada masalah-masalah yang sudah matang dipersiapkan hilang begitu saja.

Para ulama tadi menjadi kebingungan gemetar dan seakan-akan tidak berdaya. Juga kesadarannya menyobek-nyobek pakaian dan membuka tutup kepalanya.

Kemudian, Syekh Abdul Qadir Jaelani naik ke kursinya seraya memberikan jawaban yang sudah tersimpan dari masing-masing ulama tersebut.

Setelah lengkap memberikan jawaban masalah-masalah itu, para ulama tadi baru mengakui kelebihan Syekh Abdul Qadir Jaelani. 

BACA JUGA:Seperti di Zaman As’ad Syam, Ketua TP PKK Muaro Jambi Faradillah Bangkitkan Kembali Pengajian di Rumah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: sumeks.co