Protes Wisuda! Jaga Marwah, Lampung Sepakat Tak Gelar Wisuda Sekolah, Jambi Apa Kabar?

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Protes wisuda di sekolah masih terus mengalir. Ini karena wisuda di sekolah dinilai pemborosan dan tak terlalu penting, bahkan mengecilkan makna toga.

Di Provinsi Lampung, protes wisuda ini langsung direspon positif. Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) jenjang SMA dan SMK turut bersuara dengan menolak adanya wisuda untuk jenjang tersebut.

Keputusan ini didasarkan pada imbauan yang diterima MKKS dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, yang menyarankan agar wisuda hanya dilakukan pada tingkat strata satu, dua, dan tiga.

Ketua MKKS SMK, Moh Eddy Harjito, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima imbauan tersebut dan melaporkannya kepada MKKS nasional.

BACA JUGA:Kabar Duka, Politisi Partai Gerindra Desmond Junaidi Meninggal Dunia

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Gantikan Peru, FIFA Umumkan Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-17 2023

Di Lampung, tidak ada SMK yang melakukan wisuda. Yang dilakukan hanyalah seremoni kelulusan. Pemerintah pusat juga menganjurkan agar tidak ada wisuda pada tingkat SMA dan SMK.

’’Kami di grup nasional, Pak Dirjen Pendidikan Vokasi sudah menginterventarisasi mana daerah-daerah  yang sekolahnya ikut-ikutan wisuda. Saya laporkan, SMK di Lampung tidak ada. Hanya seremoni kelulusan. Pemerintah pusat juga menganjurkan nggak usah ada wisuda-wisudaan,” katanya.

Eddy menyatakan setuju dengan keputusan ini untuk menjaga marwah dan keberwibawaan wisuda yang seharusnya terkait dengan tingkat perguruan tinggi.

Wisuda sebaiknya dilakukan hanya pada tingkat tersebut. Untuk jenjang di bawahnya, seperti SMA dan SMK, kegiatan yang dilakukan sebatas perpisahan biasa dengan pembagian Surat Keterangan Lulus (SKL).

BACA JUGA:Hati-hati! Ini 7 Ciri-Ciri Teman Pengkhianat yang Perlu Diwaspadai

BACA JUGA:Catet Nih! 5 Zodiak Paling Setia Kawan, Bukan Kaleng-kaleng

Hendra Putra, Ketua MKKS SMA, menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada SMA yang melaksanakan wisuda dengan menggunakan toga dan sebagainya.

Biasanya, kegiatan yang dilakukan adalah pelepasan siswa atau perpisahan dengan kegiatan hiburan. Hal yang sama juga berlaku untuk SMA swasta, yang sering mengadakan perpisahan di hotel.

Sumber: