PGRI Tanjab Barat Siapkan Pengacara Terkait Dugaan Oknum Guru Aniaya Siswa

"Kita coba mediasi supaya tidak melebar tapi orang tua yang bersangkutan tidak setuju dan tetap melanjutkan ke hukum ya kita ikuti saja," ujarnya.

Nuruddin menyebutkan proses pengaduan itu terjadi bukan saat kejadia akan tetapi beberapa hari setelah kejadian dan setelah mediasi dilakukan.

BACA JUGA:Makin Tua Makin Jadi, Ini 5 Shio Perempuan Makin Kaya Raya di Usia 40 Tahun, Hidup Semakin Berlimpah Harta

BACA JUGA:6 Zodiak Perempuan yang Mudah Tersinggung

"Pengaduannya itu setelah beberapa waktu. Ketika ibuknya jemput anaknya dilihatnya anak duduk sendiri ditanya sama ibuknya kenapa jadi kawanya bilang ditampar pak guru. Langsunglah didamaikan dihari itu, besoknya orang tua laki-lakinya yang marah bukan dihari itu," tuturnya.

Dari pengakuan guru kata Nurrudin, tidak ada pemukulan apapun yang dilakukan dirinya kepada anak tesebut. Hanya mencekram kelala siswa tersebut.

"Kalau dari pengakuan gurunya dia tidak menampar cuman cengkram kepalanya, Karena sudah menganggu lokal sebelah yang sedang belajar," jelasnya.

Menurut Nurrudin kejadian itu bemula saat, Budi tengah mengajar di kelas III Sedangkan siswa yang bersangkutan itu berada di kelas IV yang bersebelahan langsung.

BACA JUGA:Info Loker BUMN 2023, BPJS Kesehatan Buka Lowongan 4 Posisi Strategis, Ini Syarat dan Ketentuannya

BACA JUGA:Bikin Urut Dada Aja, Ini 5 Zodiak Suka Memancing Keributan, Mau Menang Sendiri

Saat itu, guru di kelas IV tidak masuk sehingga siswa keluar masuk dan menganggu belajar kelas lainnya termasuk kelas III yang diajar Budi Utomo dengan cara mengedor pintu kelas berulang kali.

"Yang tidak belajar karena gurunya tidak hadir. Setiap saat anak anak kelas 4 itu gedor pintu (red, kelas 3 yang diajar guru tetsebut). Mungkin yang gedor anak lain sudah diperingatkan jangan gedor, saat ketemu anak ini kamu ini dibilangi," pungkasnya.*

Sumber: