Sosialiasi Bakal Cawako Jambi 2024 Kurang Efektif, Pengamat: Butuh Dukungan Media
Noviardi Ferzi, Pengamat-Ist/jambi-independent.co.id-
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Jambi akan digelar bulan November 2024 mendatang. Sejauh ini, ada beberapa nama kandidat yang digadang-gadang bakal maju di Pilwako Jambi, dan sudah bersosialisasi.
Sebut saja Wakil Wali Kota Jambi Maulana, HA Rahman, Ketua KONI Provinsi Jambi Budi Setiawan, dan beberapa kandidat lainnya.
Meski begitu, sosialisasi mereka ini ternyata dianggap kurang efektif. Hal ini disebutkan pengamat politik Jambi yang juga Direktur Lembaga Kajian Politik Regional (LKPR), Noviardi Ferzi.
Kata dia, para bakal calon Wali Kota Jambi yang beredar selama ini kurang efektif melalukan sosialisasi. Buktinya lanjut dia, sampai awal Agustus 2023 ini baru 28 persen masyarakat yang baru punya pilihan.
BACA JUGA:PGRI Tanjab Barat Siapkan Pengacara Terkait Dugaan Oknum Guru Aniaya Siswa
BACA JUGA:Kasus Dugaan Guru Aniaya Siswa di Senyerang Tanjab Barat Berlanjut
‘’Misalnya, Maulana dalam survei masih tertinggi elektabilitasnya, pondasi elektoralnya masih rendah. Karena pada dasarnya mayoritas masyarakat belum punya pilihan,’’ ungkap Noviardi Ferzi.
Selain itu, pengamat Jambi ini juga mengomentari elektabilitas HA Rahman sebagai bacalon Wali Kota Jambi.
Menurutnya figur HA Rahman sebenarnya memiliki potensi sebagai figur alternatif.
Namun, HA Rahman tetap butuh bantalan sosialisasi berupa dukungan kerja media secara intens, yang membicarakan berbagai kelebihan, kehebatan, keunggulan serta daya tarik yang bersangkutan di hadapan masyarakat.
BACA JUGA:Ini 6 Shio yang Dipercaya Orang Tionghoa Punya Energi Pemikat Rezeki yang Kuat
BACA JUGA:Hobi Nyimeng, Ibu 4 Anak ini, Terancam 7 Tahun Penjara
"HA Rahman punya potensi untuk menjadi alternatif pilihan dalam pilwako. Tapi, dia tak memiliki bantalan sosialisasi berupa dukungan media yang menceritakan segala kelebihan, kehebatan, keunggulan serta daya tarik yang bersangkutan," kata Noviardi.
Menurutnya, bantalan sosialisasi ini yang kurang dimiliki HA Rahman. "Sehingga ketika dia turun di masyarakat, cerita positif dirinya belum ada di masyarakat. Akibatnya elektabilitasnya belum keluar dari lingkungan yang dia miliki,’’ sebutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: