Pulau Baru di Danau Kerinci Ternyata Berasal dari Sini, Ini Cerita Saksi Mata
Penampakan tanah terapung yang disebut warga sebagai pulau baru di Danau Kerinci.-safrial/jambi-independent.co.id-
KERINCI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Pulau baru di Danau KERINCI, membuat warga Jambi heboh. Sempat dikira pulau asli, rupanya itu adalah tanah luas yang hanyut akibat bencana banjir belakangan ini.
Lantas, bagaimana asal muasal munculnya pulau baru di Danau Kerinci ini? Berikut penuturan warga di sana pada jambi-independent.co.id.
Doni, salah seorang warga Pulau Pandan pun menceritakan bagaimana tiba-tiba ada pulau baru di Danau Kerinci tersebut.
Menurutnya, tanah seluas dua kali lapangan bola kaki tersebut, pada hari Jumat 12 Januari 2024 lalu naik ke permukaan Danau Kerinci pukul 11.00.
BACA JUGA:Banjir Sudah Mulai Surut, Siswa di Tebo Masih Tetap Diliburkan, Antisipasi Banjir Susulan
BACA JUGA:Zodiak yang Tak Pernah Menyerah dalam Persaingan, Semangat Juang yang Menginspirasi
Lanjutnya, tanah tersebut naik akibat Danau Kerinci diguyur hujan lebat. Karena air danau cukup tinggi kata dia, maka tanah tersebut ikut naik dan disebut warga sebagai pulau baru di Danau Kerinci.
Angin kencang pun mendorong tanah tersebut ke tengah Danau Kerinci, yang kini terus dalam pemantauan pemerintah.
“Saat itu saya dengan beberapa orang teman berada di lokasi, tanah tersebut berasal dari wilayah Pulau Pandan tempat itu disebut warga daerah batu banyak pulau Pandan Kecamatan Bukit Kerman,” jelasnya.
Dia menambahkan, dirinya bersama rekannya sempat berusaha agar tanah yang terapung dan bergerak ke tengah danau untuk tidak mengenai rumah psat miliknya.
BACA JUGA:Terungkap! Rupanya Ini Penyebab Kenapa Ada Pulau Baru di Danau Kerinci
Mereka bahkan mencoba mendorong dengan cara menggunakan speedboat tapi tidak mampu. Akhirnya lokasi tempat dirinya mencari ikan juga dihantam tanah yang sangat luas tersebut ke tengah Danau Kerinci.
“Kami coba mendorong tanah itu dengan dua speedboat untuk menghindari rumah psat kami karena itu tempat usaha kami mencari ikan, tapi tidak kuat karena tanah cukup besar dan luas, sehingga psat dihantam dan terbawa ke tengah danau, kami rugi sekitar Rp15 juta atas kejadian tersebut,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: