Tips Membedakan Permintaan Maaf yang Tulus dan Hanya Formalitas
Tips Membedakan Permintaan Maaf yang Tulus dan Hanya Formalitas-ist/jambi-independent.co.id-freepik.com
Di sisi lain, permintaan maaf yang hanya sebagai formalitas mungkin terdengar robotis atau tanpa ekspresi emosi yang nyata.
6. Konteks dan Sejarah Perilaku
Pertimbangkan konteks dan sejarah perilaku seseorang.
Jika permintaan maaf terjadi berkali-kali untuk kesalahan yang serupa tanpa perubahan nyata, mungkin itu hanya menjadi rutinitas formalitas.
Permintaan maaf yang tulus muncul dari kesadaran akan dampak perbuatan sebelumnya.
BACA JUGA:Korem 042/Gapu Adakan Penyuluhan Hukum di Satuan Yonif 142/KJ
BACA JUGA:Sekda Provinsi Jambi Sudirman Dorong KORPRI Tingkatkan Disiplin dan Kompetensi
7. Empati terhadap Dampak Kesalahan
Seseorang yang tulus meminta maaf akan menunjukkan empati terhadap dampak kesalahan pada orang yang terkena dampak.
Mereka mungkin berusaha memahami perasaan dan pengalaman orang yang terluka sebagai akibat dari perbuatan mereka.
8. Keterlibatan dalam Proses Memperbaiki Hubungan
Permintaan maaf yang tulus akan diikuti dengan keterlibatan dalam proses memperbaiki hubungan.
Ini bisa mencakup pembicaraan terbuka, kesediaan mendengarkan, dan usaha nyata untuk membangun kembali kepercayaan.
BACA JUGA:Gubernur Jambi Al Haris Hadiri Wisuda UNJA ke-108, Ini Pesannya
BACA JUGA:8 Minuman untuk Meningkatkan Daya Imun Tubuh
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: