Bagaimana Nasib Operasional Angkutan Batu Bara Jalur Darat Sarolangun-Batanghari? Ini Penjelasannya
Pemprov Jambi Bakal Tentukan Nasib Angkutan Batu Bara jalur Sarolangun ke Batanghari.-ist/jambi-independent.co.id-
BACA JUGA:Program WH Donasi, Rumah Kito Resort Hotel Jambi Berbagi Kepada Anak Panti Asuhan
Hal ini dilakukan agar pemerintah dapat melakukan evaluasi terhadap kesiapan perusahaan di Sarolangun serta pelabuhan PT PUS Jebak di Batanghari.
Wakil Ketua Tim Satgaswas Gakkum Batu Bara, Johansyah, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah terjadi kemacetan yang cukup signifikan sejak malam Rabu hingga Kamis siang.
Kemacetan tersebut disebabkan oleh penumpukan kendaraan di pintu masuk pelabuhan PT PUS Jebak. Untuk mengurai kemacetan tersebut, pihak kepolisian telah turun tangan.
Johansyah menegaskan bahwa evaluasi perlu dilakukan terhadap pengusaha tambang dan pemilik pelabuhan terkait ketersediaan fasilitas pelabuhan.
BACA JUGA:Simak Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa di Wilayah Provinsi Jambi, Jumat 15 Maret 2024
BACA JUGA:Peluang Fadhil Arief di Pilgub Jambi, Bupati Batanghari yang Sukses Besarkan PPP di Jambi
Sesuai dengan kesepakatan, pelepasan kendaraan dari tambang seharusnya dilakukan pada jam 21.00 hingga 04.00 WIB selama bulan Ramadan.
Namun, jika pelabuhan tidak mampu menampung kendaraan sesuai dengan kontrak, maka operasional truk batu bara harus dihentikan untuk sementara waktu.
Dalam kontrak yang berlaku, terdapat sekitar 500 kendaraan truk batu bara yang masuk ke pelabuhan PT PUS Jebak.
Namun, penghentian operasional ini hanya berlaku untuk rute Sarolangun-Batanghari yang mengalami kemacetan.
BACA JUGA:Shio yang Dikenal Karena Sifat Optimis, Berpikir Maju
BACA JUGA:Shio Paling Suka Menolong Sesama, Miliki Sifat Kepahlawanan
Sementara rute lain seperti Muaro Jambi menuju Sungai Gelam masih dapat beroperasi seperti biasa. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: