Komite Olimpiade Internasional Tak Larang Hijab, Prancis Justru Larang Penggunaan Hijab di Olimpiade 2024
Atlet Prancis Sounkamba Sylla, mengomentari aturan panitia Olimpiade 2024 yang melarang hijab.-ist/jambi-independent.co.id-
Mereka menyatakan kesediaan untuk mencari solusi yang memungkinkan Sylla dan atlet berhijab lainnya untuk berpartisipasi dalam upacara pembukaan.
"Warga negara kami berharap kami mengikuti prinsip-prinsip sekularisme ini, tetapi kami juga perlu berinovasi mencari solusi agar semua orang merasa senang," ujar Menteri Olahraga Olimpiade dan Paralimpiade, Amelia Oudea-Castera.
BACA JUGA:Bakal Gelar Musda X, Ini Pesan Gubernur Jambi Al Haris pada Pengurus DPD REI Provinsi Jambi
BACA JUGA:Simak, Ini Maklumat Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono untuk Pelaku Karhutla
Komite Olimpiade Internasional Tidak Melarang Hijab
Menariknya, Komite Olimpiade Internasional (IOC) tidak memiliki peraturan yang melarang penggunaan hijab.
Ini berarti bahwa atlet dari negara lain yang berpartisipasi dalam Olimpiade tidak akan tunduk pada aturan tersebut.
Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai keseragaman kebijakan dan penerapannya di tingkat internasional.
Upacara Pembukaan di Luar Stadion
Olimpiade 2024 juga mencatat sejarah dengan menggelar upacara pembukaan di luar stadion.
BACA JUGA:Peringati Hari Bhakti Adhyaksa ke-64 Tahun 2024, Pj Bupati Muaro Jambi Gelar Senam Sehat
BACA JUGA:Karhutla di Kota Jambi, 10 Hektar Lahan di Sijenjang Hangus Terbakar
Acara ini akan berlangsung di sepanjang tepi Sungai Seine, mencakup jarak enam kilometer.
Prosesi perahu akan dimulai di jembatan Austerlitz dan memberikan kesempatan bagi para atlet untuk menyaksikan berbagai landmark ikonik Paris, seperti Katedral Notre-Dame, Museum Louvre, Esplanade des Invalides, dan Grand Palais.
Parade ini akan berakhir di Taman Trocadero, dengan latar belakang Menara Eiffel yang megah, di mana obor Olimpiade akan dinyalakan untuk menandai pembukaan resmi.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan adanya pertemuan dan diskusi yang terus berlangsung, diharapkan ada solusi yang adil dan inklusif bagi semua atlet.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: