Bakal Alami Penurunan, Ini Masalah Mobil Listrik yang akan muncul Jangka Panjang
Masalah jangka panjang yang akan dihadapi mobil listrik -Foto : ilustrasi-Net
Baterai Lithium-ion Polymer yang Dipakai Hyundai Kona Electric dan Hyundai Ioniq Electric (Hyundai Motors Indonesia)
Wajar karena yang dipakai sebagai bahan dasar baterai yaitu lithium-ion.
"Lithium-ion dibuat dari unsur kimia yang bereaksi dan mengalami panas dari arus listrik," sebut Bonar.
Akan ada masalah yang muncul pada mobil listrik pemakaian jangka panjang (foto ilustrasi) (Radityo Herdianto / GridOto.com)
"Materi ini mengalami penurunan fungsi daya serapan arus listrik," sambungnya.
Berdasarkan riset internal, penurunan battery health dari 100 persen bisa menjadi 80 persen dalam waktu 10 tahun.
BACA JUGA:Cegah Black Campaign di Medsos, SMSI Muaro Jambi Berikan Paparan bagi Penyelenggara Pilkada
Dan battery health 80 persen tersebut masih bisa digunakan untuk 5 tahun kedepan.
Pengaruhnya apa? "Daya serap arus listrik dan jarak tempuh yang bisa diraih," jelas Bonar.
Misalkan baterai kapasitas listrik 50 kWh dengan jarak tempuh maksimal 400 km.
Bila kapasitas battery health 80 persen, berarti arus listrik maksimal hanya sebesar 40 kWh dengan jarak tempuh maksimal turun menjadi 320 km.
"Output tenaga yang dihasilkan tetap sama, hanya performa baterai yang turun," tutup Bonar.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: