Bahaya Menjomblo Menurut Sudut Pandang Psikologi: Lebih dari Sekadar Kesepian
Bahaya Menjomblo Menurut Sudut Pandang Psikologi: Lebih dari Sekadar Kesepian--Pixabay.com
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Menjomblo atau hidup tanpa pasangan dalam jangka waktu lama sering dianggap sebagai hal yang netral atau pilihan pribadi.
Namun, dari sudut pandang psikologi, status jomblo yang berkepanjangan bisa membawa sejumlah dampak negatif bagi kesehatan mental dan emosional seseorang.
Meskipun tidak semua orang yang menjomblo merasakan dampak buruk ini, ada sejumlah bahaya yang perlu diperhatikan terkait kondisi ini.
1. Kesepian Kronis dan Depresi
Salah satu risiko utama dari menjomblo terlalu lama adalah meningkatnya kemungkinan mengalami kesepian kronis.
Menurut beberapa studi, individu yang tidak memiliki dukungan emosional dari hubungan romantis cenderung lebih rentan terhadap perasaan terisolasi.
BACA JUGA:Kemenkumham Raih Penghargaan Anugerah Media Humas 2024
BACA JUGA:Panduan Lengkap Menghadapi Tes SKD CPNS 2024: Tetap Gratis dan Ketat!
Kesepian yang dibiarkan berlarut-larut dapat memicu gangguan psikologis seperti depresi. Rasa kesepian ini sering diperburuk oleh kurangnya interaksi sosial yang bermakna, yang mana hubungan romantis bisa menjadi salah satu sumber utamanya.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh 'American Psychological Association', kesepian kronis dapat menyebabkan perubahan pada otak yang mirip dengan kondisi stres, di mana otak menjadi lebih sensitif terhadap ancaman dan bahaya, sehingga meningkatkan risiko depresi.
2. Penurunan Kesejahteraan Emosional
Selain depresi, menjomblo dalam jangka panjang juga dapat menurunkan kesejahteraan emosional.
Hubungan romantis sering kali menjadi sumber dukungan emosional yang penting, memberikan rasa penerimaan, pemahaman, dan afeksi.
Tanpa kehadiran seseorang yang signifikan, individu dapat merasa kurang dihargai dan kurang termotivasi untuk mencapai kebahagiaan pribadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: