Warga Jambi Keluhkan Banjir Tak Kunjung Usai, Ketua DPRD Kota Jambi Langsung Turun Tangan!

Ketua DPRD Kota Jambi, Kemas Faried Alfarelly saat meninjau banjir--
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Ketua DPRD Kota Jambi, Kemas Faried Alfarelly, turun langsung ke lapangan untuk berdialog dengan warga Perumahan Mutiara Kenali 2 dan 3 di RT 17, Kelurahan Kenali Asam, Kecamatan Kota Baru, pada Minggu 05 Januari 2025. Dalam kesempatan tersebut, ia mendengarkan keluhan masyarakat yang semakin resah akibat banjir yang kerap melanda wilayah mereka.
Dalam kunjungannya, Kemas Faried didampingi oleh Lurah Kenali Asam, Halilludin, Ketua Forum RT Kota Jambi, H Suparyono, serta sejumlah Ketua RT lainnya. Warga mengungkapkan bahwa setiap kali hujan deras, perumahan mereka terendam air, dan kondisi ini semakin parah sejak adanya proyek pembangunan perumahan baru yang diduga menyebabkan perubahan aliran air.
Halilludin menuturkan bahwa ia sangat berharap Ketua DPRD Kota Jambi dapat segera mengambil langkah konkret dalam menangani permasalahan ini. “Kami ingin ada solusi cepat agar banjir yang terus mengganggu aktivitas warga bisa segera teratasi,” harapnya.
Ketua Forum RT Kota Jambi, H Suparyono, menyoroti bahwa sistem drainase yang buruk menjadi penyebab utama permasalahan ini. Ia menjelaskan bahwa sebelum ada pembangunan, wilayah tersebut memiliki kolam penampung air, namun kini sudah ditutup, mengakibatkan air hujan tidak memiliki jalur pembuangan yang memadai. "Kami berharap pemerintah segera turun tangan agar masalah ini tidak semakin berlarut-larut," ujarnya.
Warga yang hadir pun turut menyampaikan keresahan mereka. Salah seorang warga, Ari, mengungkapkan bahwa drainase yang ada saat ini terlalu kecil untuk menampung volume air saat hujan. Akibatnya, hanya dalam waktu setengah jam saja, banjir sudah menggenangi rumah mereka. “Kami ingin ada tindakan nyata, bukan sekadar janji, karena kami yang merasakan dampaknya setiap hujan turun,” katanya.
Rendra, warga lainnya, menceritakan bahwa selama delapan tahun tinggal di kawasan tersebut, ia tidak pernah mengalami banjir separah ini. Namun, sejak pembangunan perumahan baru dimulai, air kerap menggenangi rumahnya. “Kami sudah berulang kali meminta pengembang untuk memperbaiki sistem drainase, tetapi sampai sekarang belum ada respons,” keluhnya.
Menanggapi keluhan warga, Kemas Faried menegaskan bahwa kedatangannya bukan sekadar mendengar keluhan, tetapi juga mencari solusi konkret. Ia menyebut bahwa masalah serupa juga dialami oleh warga di daerah lain seperti Sungai Putri, Murni, dan Legok. "Ini bukan hanya terjadi di satu tempat, dan kami akan menjadikan ini sebagai prioritas utama untuk segera ditindaklanjuti," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: