Mengapa Seseorang Bisa Mati Rasa dalam Cinta? Ini Penjelasan Psikologinya

Mengapa Seseorang Bisa Mati Rasa dalam Cinta? Ini Penjelasan Psikologinya

Mengapa Seseorang Bisa Mati Rasa dalam Cinta? Ini Penjelasan Psikologinya--Freepik.com

Mekanisme Pertahanan (Defense Mechanism)

Dalam psikologi, mati rasa dalam cinta sering dianggap sebagai mekanisme pertahanan diri. Seseorang yang mengalami kekecewaan atau kehilangan dalam cinta mungkin membentuk “dinding” emosional agar tidak merasa terluka lagi.

Mekanisme ini melindungi mereka dari rasa sakit, namun juga menghalangi mereka untuk terbuka pada perasaan cinta yang baru.

Menurut teori psikologi Freud, ini dikenal sebagai mekanisme pertahanan "penghindaran" atau avoidance, di mana seseorang berusaha untuk menjauhkan diri dari situasi yang berpotensi melukai.

BACA JUGA:Efektivitas UU Cipta Kerja dalam Menciptakan Lapangan Kerja: Harapan vs. Realitas

BACA JUGA:Tampung Emas Hasil PETI, Pria Asal Sarolangun Ini Ditangkap Polres Merangin, Terancam Denda Rp100 Miliar

Mengatasi Mati Rasa dalam Cinta

Mengembalikan kemampuan untuk merasakan cinta tidak selalu mudah, tetapi dengan terapi dan kesadaran diri, kondisi ini bisa diperbaiki.

Terapi psikologis, seperti terapi kognitif-behavioral (CBT), dapat membantu seseorang untuk memproses trauma masa lalu dan meningkatkan kepercayaan diri. Selain itu, dukungan dari keluarga dan teman juga penting untuk membantu mereka membuka hati kembali.

Mati rasa dalam cinta bisa menjadi tanda bahwa seseorang membutuhkan waktu untuk penyembuhan dan refleksi diri. Dengan memahami akar penyebab dan memanfaatkan dukungan yang tepat, seseorang dapat kembali membuka diri pada cinta dengan cara yang sehat dan penuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: