Tim Pengabdian Dosen FST UNJA, Berikan Teknologi Sistem Irigasi Tenaga Angin Bagi Masyarakat Olak Kemang

Tim Pengabdian Dosen FST UNJA, Berikan Teknologi Sistem Irigasi Tenaga Angin Bagi Masyarakat Olak Kemang

Tim Pengabdian Dosen FST UNJA, Berikan Teknologi Sistem Irigasi Tenaga Angin Bagi Masyarakat Olak Kemang--

Mendalo, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Provinsi Jambi memiliki kontribusi yang signifikan dalam sektor pertanian Indonesia, dengan produksi padi yang mencapai 298.149 ton gabah kering giling pada tahun 2021. Sebagian kecil dari hasil tersebut, sekitar 1.368 ton, berasal dari Kota Jambi, di mana area persawahan di Kelurahan Olak Kemang Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi menyumbang peran penting, untuk itu Tim pengabdian Kepada Masyarakat FST UNJA yang diketuai oleh Ir. Ade Nurdin, S.T., M.T. beserta anggota yang terdiri dari beberapa dosen dari program studi teknik sipil, yaitu Dr. Drs. Harmes, MT, Dr. Fetty Febriasti Bahar ST., MT, Ir. Dyah Kumalasari, ST., MT, Nurza Purwa Abiyoga, ST., M.Sc serta dibantu oleh beberapa orang mahasiswa melakukan pengabdian ini.

Ketua tim kegiatan Ir. Ade Nurdin, S.T., M.T mengatakan dengan luas area sawah sekitar 103 hektar atau 7,5% dari total luas sawah Kota Jambi, Olak Kemang memiliki potensi besar untuk mendukung ketahanan pangan.

“Namun, potensi tersebut terhambat oleh berbagai permasalahan, infrastruktur irigasi yang rusak, kurangnya keterampilan petani dalam perawatan sistem, hingga tantangan alam seperti perubahan intensitas curah hujan menjadi kendala utama yang menghambat produktivitas pertanian di wilayah ini. Oleh karena itu, diperlukan solusi inovatif yang tidak hanya dapat mengatasi masalah teknis, tetapi juga memberdayakan masyarakat setempat untuk mencapai keberlanjutan pertanian,”ujar Ade Nurdin.

Menurut Ade Nurdin Sawah di Kelurahan Olak Kemang terletak di dataran rendah di utara Sungai Batanghari. Lokasi ini membuat sawah rentan terhadap genangan air saat hujan lebat dan kesulitan air selama musim kemarau. Sistem irigasi yang ada telah mengalami kerusakan sejak beberapa tahun terakhir. Gearbox pintu air yang rusak dan dindin gembung yang tidak optimal membuat air tidak dapat mengalir dengan baik ke sawah. Selain itu, pencurian komponen irigasi memperburuk situasi.

BACA JUGA:Dosen Kesmas UNJA Inisiasi Gerakan Rencana Aksi Kelurahan Sehat di Kecamatan Paal Merah Kota Jambi

BACA JUGA:Perpus UNJA Usung Konsep Wisata Akademik, Optimis Raih Nilai Tinggi saat Re-Akreditasi

“Kurangnya pemahaman petani tentang perawatan system irigasi turut menjadi faktor yang memperparah masalah ini, banyak petani tidak memiliki pengetahuan teknis untuk memperbaiki atau merawat infrastruktur irigasi, sehingga mereka hanya bisa mengandalkan cara-cara tradisional. Hal ini berdampak pada penurunan produktivitas, yang secara kumulatif mencapai 50,8% di Kota Jambi,”ungkap Ade Nurdin.

Ade Nurdin juga menambahkan sebagai respons terhadap tantangan ini, maka tim Pengabdian Kepada Masyarakat dari Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi mengadakan kegiatan pengabdian di Kelurahan Olak Kemang berupa merancang dan mengimplementasikan sistem irigasi tenaga angin sebagai solusi inovatif. Teknologi ini memanfaatkan turbin angin untuk menggerakkan air ke sawah, tanpa memerlukan listrik atau bahan bakar fosil. Sistem ini dirancang agar ramah lingkungan, ekonomis, dan mudah dioperasikan serta dirawat oleh masyarakat setempat.

“Pengabdian Kepada Masyarakat ini sendiri mengambil tema “Optimalisasi Produktivitas Sawah Kelurahan Olak Kemang Melalui Implementasi Sistem Irigasi Tenaga Angin”, Program ini dirancang dengan melibatkan masyarakat secara aktif, mulai dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan, para petani diberikan pelatihan intensif mengenai pembuatan, pengoperasian, dan pemeliharaan sistem irigasi tenaga angin. Masyarakat juga didorong untuk membentuk kelompok lokal yang bertugas menjaga keberlanjutan sistem tersebut. Dalam implementasinya, tim dari Universitas Jambi mengajak petani berpartisipasi sejak tahap awal, termasuk dalam survey lokasi untuk menentukan posisi ideal pemasangan turbin angin. Proses pembuatan dan pemasangan turbin dilakukan dengan melibatkan mahasiswa, dosen, dan petani, dengan tujuan memastikan pemahaman yang mendalam tentang teknologi ini serta mendukung keberlanjutan pengelolaannya,”tambahnya.

Anggota tim Ir. Dyah Kumalasari, ST., MT mengatakan Hasil penerapan system ini menunjukkan dampak yang sangat positif. Irigasi tenaga angin berhasil meningkatkan efisiensi pengairan, memastikan ketersediaan air di sawah meskipun saat musim kemarau. Produktivitas tanaman padi mengalami peningkatan, sementara biaya operasional menurun karena petani tidak lagi bergantung pada pompa berbahan bakar fosil.

BACA JUGA:Fenomena Astronomi Menarik Tahun 2025: Parade Planet hingga Gerhana Bulan Total

BACA JUGA: Jelang Nataru, PLN Pastikan Kesiapan Infrastruktur dan Layanan Kelistrikan Andal

“Selain itu, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya teknologi yang ramah lingkungan dan praktik pertanian berkelanjutan semakin meningkat, pelatihan yang dilakukan juga memberikan manfaat besar, memberdayakan petani untuk lebih mandiri dalam mengelola teknologi tersebut sekaligus meningkatkan kemampuan teknis mereka. Dalam jangka panjang, diharapkan system ini tidak hanya mendukung peningkatan kesejahteraan petani, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan di tingkat lokal,”ucap Dyah Kumalasari.

Ketua Kelompok Tani Keluarahan Olak Kemang, Usman menyambut baik kegiatan pengabdian yang dilakukan tim Dosen Tehnik FST UNJA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: